Caleg DPRD DKI Jadi Korban Penipuan Pinjaman Dana Kampanye Modus Beli Koper

12 November 2023, 11:29

TEMPO.CO, Jakarta – Seorang calon legislatif atau caleg untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta melaporkan diri menjadi korban penipuan modus pinjaman dana kampanye. Laporan dibuat ke Polsek Tambora, Jakarta Barat.Disebutkan Kapolsek Tambora, Komisaris Putra Pratama, korban atau pelapor adalah M, usia 58 tahun, warga Jembatan Besi, Tambora. Terlapor adalah NZ, 52 tahun, seorang perempuan ibu RT asal Lubang Buaya, Jakarta Timur, yang diaku M dikenalnya sebagai sesama relawan di partai politik sejak 2014.Menurut laporan ke polisi yang dibuatnya, M mengadukan kerugian senilai Rp 23 juta. Uang itu diserahkan kepada NZ untuk pembelian tas koper, yang dijanjikan sebagai wadah uang pinjaman senilai Rp 30 miliar yang diajukan M.Dalam keterangan tertulis yang dibagikannya pada hari ini, Minggu 12 November 2023, Putra mengatakan kalau NZ dilaporkan dan telah ditangkap pada hari yang sama, 5 November lalu. Dugaan awal, NZ hanya sebagai makelar atau penghubung M dengan penyandang dana di Solo. “Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan, uang korban ternyata dihabiskan oleh pelaku sendiri,” kata Putra.Dalam kronologi awal memang disebutkan NZ menawarkan ada kenalannya yang mau memberikan pinjaman modal kampanye. Syaratnya hanya membeli koper untuk tempat uang dengan harga Rp 5 juta per buah. Pemodal itu diklaim dari Solo, Jawa Tengah. “Setiap koper dijanjikan akan diisi uang sebesar Rp 5 miliar,” kata Putra.Rincian dana pinjaman tanpa jaminan yang ditawarkan yakni untuk caleg DPRD maksimal pinjamannya Rp 30 miliar, caleg DPR RI Rp 50 miliar, untuk calon bupati atau wali kota dana pinjaman bisa mencapai Rp 60 miliar. Adapun persyaratan yang dibuat, selain menyediakan tas koper sendiri itu, menyerahkan proposal dan membayar biaya mesin hitung sebesar Rp 15 juta per unit.Iklan

Untuk meyakinkan M, NZ kemudian mempertemukan secara langsung dengan pemodal yang dimaksud di Solo. Pertemuan itu disebutkan terjadi pada 23 Agustus 2023. “Bertemu langsung dengan pemilik dana yang mengaku bernama Gus Rudi, istrinya Rina dan orang tuanya bernama Romo Budi,” tutur Putra.Setelah setuju, NZ meminta M mengirim uang Rp 30 juta untuk pembelian enam koper. Alasannya, pinjamannya Rp 30 miliar dan per koper akan diisi uang tunai Rp 5 mliar.Mengaku tidak punya uang sebanyak itu, M hanya mengirim Rp 23 juta untuk pembelian koper-koper itu. M kemudian dijanjikan pinjamannya akan datang dalam kurun maksimal dua minggu. Menurut NZ, si pemodal akan mentransfer dana ke rekening miliknya. Tapi, sudah lebih dari dua minggu, tas koper isi uang yang ditunggu tak kunjung datang. “Saat ditagih NZ selalu menjawab sabar,” ujar Putra menirukan aduan M. Akhirnya caleg DPRD DKI ini pun melapor ke Polsek Tambora.Pilihan Editor: Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Ada Hujan Ringan Ada Hujan Disertai Petir

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi