Jakarta –
Setidaknya lebih dari 100 orang menjadi korban dari insiden tumpahnya cairan kimia caustic soda liquid atau NaOH di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Bandung Barat. Cairan kimia yang tumpah tersebut berceceran di jalan dan mengenai kendaraan yang melintas.
Caustic soda liquid atau yang dikenal dengan natrium hidroksida (NaOH) adalah senyawa kimia berbentuk padatan putih bersifat kristalin. Cairan ini mudah larut dalam air dan bersifat eksotermik atau melepaskan panas saat dilarutkan, memiliki pH yang sangat tinggi dan bersifat korosif terhadap logam tertentu terutama aluminium dan seng.
Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati menhelaskan NaOH dapat bereaksi dengan lemak dan minyak membentuk sabun (proses saponifikasi). Merusak kendaraan karena bersifat korosif terutama dalam bentuk larutan pekat. Ketika tumpahan NaOH mengenai permukaan logam kendaraan, terjadi reaksi kimia yang dapat merusak struktur logam, menyebabkan karat, pelapukan, dan penipisan material.
“Kemungkinan besar yang ada dalam tangki itu adalah sudah dalam bentuk larutan, sayangnya tidak diketahui berapa konsentrasinya. Yang pasti, semakin tinggi konsentrasinya, semakin kuat efeknya,” kata Prof Zullies saat dihubungi detikcom, Selasa (24/12/2024).
Karena sifatnya yang korosif, NaOH bisa merusak jaringan kulit dan selaput lendir. Paparan ringan dapat menyebabkan gatal, kemerahan dan iritasi.
Paparan sedang hingga berat dapat menyebabkan luka bakar kimia, melepuh, dan nekrosis (kematian jaringan). Jika tidak segera dicuci dengan air yang banyak, kerusakan bisa meluas dan permanen.
“Jika terkena, segera bilas dengan air mengalir selama 15-20 menit. Jangan gunakan bahan kimia netralisasi (misalnya asam cuka) karena reaksi eksotermik dapat memperburuk luka. Cari bantuan medis secepat mungkin jika efeknya parah,” jelasnya.
(kna/kna)