Cadangan Beras RI Cukup untuk 65 Hari, Bapanas Akui Harga Masih Tinggi

27 March 2024, 6:55

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan stok pangan di dalam negeri masih dalam kondisi aman. Meski diakui, untuk beberapa komoditas membutuhkan pasokan impor.
Hal itu disampaikan Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (25/3/2024).
Dalam rapat tersebut, Sarwo Edhy memaparkan neraca pangan nasional periode Januari-April 2024. Data tersebut menunjukkan, ketahanan cadangan sejumlah bahan pangan pokok dan strategis berkisar 8-111 hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Periode ketahanan cadangan terhitung mulai akhir bulan April 2024. Dihitung berdasarkan estimasi stok akhir per April 2024 dibagi kebutuhan harian/ bulanan nasional.

Dari data tersebut terlihat, cadangan pangan yang memiliki ketahanan paling lama adalah jagung, mencapai 111 hari. Sedangkan paling pendek/ singkat adalah telur ayam ras (8 hari) dan bawang putih (9 hari).
Sedangkan ketahanan cadangan beras per akhir April 2024 adalah 65 hari atau sekitar 2 bulan. Karena konsumsi beras nasional diperkirakan sebesar 2,63 juta ton per bulan atau 84.935 ton per hari, dihitung sejak bulan Mei 2024.
Dan, estimasi ketahanan pangan tersebut juga dipengaruhi realisasi pemasukan impor dan produksi di dalam negeri.
“Proyeksi neraca pangan nasional periode Januari sampai dengan April 2024, menjelang Hari Raya Idulfitri ini cukup aman,” katanya.
“Beras, stok akhir sampai dengan akhir April 2024 itu 5,5 juta ton atau masih cukup untuk 2 bulan ke depan. Begitu juga dengan cabai, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, kemudian cabai rawit, daging sapi-kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi, dan kemudian minyak goreng,” tambah Sarwo Edhy.

Saat memaparkan kondisi neraca pangan setahun, Sarwo Edhy meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan cadangan hortikultura karena panennya bisa terjadi dalam setiap periode bulanan bahkan mingguan.
Di sisi lain, Sarwo Edhy menyoroti kedelai, daging sapi-kerbau, dan gula konsumsi. Ketiga komoditas ini disebut membutuhkan pasokan impor untuk memenuhi konsumsi di dalam negeri.
Berikut proyeksi neraca beras, daging sapi-kerbau, gula, dan kedelai di dalam negeri periode Januari-April 2024 yang diperbarui per 20 Maret 2024, mengutip paparan Sarwo Edhy:
1. Beras
– stok awal: 4,13 juta ton (hasil survey akhir tahun oleh Bapanas-BPS)
– estimasi produksi Januari-April: 10,70 juta ton
– Realisasi impor Januari-Februari: 646.729 ton
– Rencana impor Maret-April: 447.009 ton
– Ketersediaan Januari-April: 15,94 juta ton
– Kebutuhan Januari-April: 10,40 juta ton
– Kebutuhan bulanan Mei: 2,63 juta ton
– Stok Akhir April: 5,539 juta ton
– Ketahanan stok: 65 hari.

2. Kedelai
– stok awal: 185.246 ton (stok akhir tahun sebelumnya)
– estimasi produksi Januari-April: 70.707 ton
– Realisasi impor Januari-Februari: 397.524 ton
– Rencana impor Maret-April: 565.983 ton
– Ketersediaan Januari-April: 1,218 juta ton
– Kebutuhan Januari-April: 891.088 ton
– Kebutuhan bulanan Mei: 223.445 ton
– Stok Akhir April: 7.208 ton
– Ketahanan stok: 45 hari.

3. Daging sapi-kerbau
– stok awal: 105.107 ton (stok di cold storage)
– estimasi produksi Januari-April: 134.472 ton
– Realisasi impor Januari-Februari: 2.754 ton
– Rencana impor Maret-April: 49.998 ton
– Ketersediaan Januari-April: 292.330 ton
– Kebutuhan Januari-April: 204.566 ton
– Kebutuhan bulanan Mei: 50.011 ton
– Stok Akhir April:87.762 ton
– Ketahanan stok: 54 hari.

4. Gula konsumsi
– stok awal: 1,14 juta ton
– estimasi produksi Januari-April: 150.463 ton
– Realisasi impor Januari-Februari: 105.775 ton
– Rencana impor Maret-April: 308.580 ton
– Ketersediaan Januari-April: 1,705 juta ton
– Kebutuhan Januari-April: 981.618 ton
– Kebutuhan bulanan Mei: 246.888 ton
– Stok Akhir April: 723.415 ton
– Ketahanan stok:91 hari.
Harga Beras Stabil Tinggi
Di sisi lain, Sarwo Edhy mengatakan, harga beras premium dan medium masih stabil tinggi.
Padahal, harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan terpantau sudah turun.
Dia memaparkan, harga gabah kering panen (GKP di tingkat petani sudah turun 1,06% menjadi Rp6.540 per kg dan di tingkat penggilingan turun 0,86% menjadi Rp6.910 per kg.
Harga gabah kering giling (GKG) di penggilingan juga sudah turun 0,38% menjadi Rp7.800 per kg.
Harga tersebut adalah harga rata-rata selama sepekan hingga 22 Maret 2024.

Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras pada hari Selasa (26/3/2024) secara rata-rata harian nasional di tingkat eceran turun Rp40 ke Rp14.130 per kg medium. Sepekan sebelumnya, 19 Maret 2024, harga masih di Rp14.280 per kg.
Sedangkan harga beras premium turun Rp10 ke Rp16.320 per kg. Sepekan sebelumnya masih di Rp16.440 per kg.
Secara rata-rata bulanan, harga beras medium pada bulan Maret 2024 ini masih jauh di atas harga periode sama tahun 2023, bahkan melampaui harga tertinggi tahun 2023. Yakni, Rp14.300 per kg dibandingkan setahun lalu Rp11.830 per kg.
Begitu juga dengan harga beras premium. Pada bulan Maret ini secara rata-rata sudah mencapai Rp16.430 per kg, dibandingkan setahun lalu di Rp13.530 per kg. Harga rata-rata bulan Maret 2024 juga masih jauh di atas posisi harga pada bulan Maret tahun lalu, bahkan dibandingkan harga tertinggi tahun 2023.
“Harga GKP telah menunjukkan tren penurunan. Ini sejalan dengan prediksi KSA BPS update Maret 2024, bahwa adanya panen raya bulan Maret-April,” katanya.
“Namun, harga beras medium dan beras premium masih stabil tinggi,” ungkap Sarwo Edhy.
Untuk itu, dia meminta, kementerian dan lembaga terkait serta Pemerintah Daerah (Pemda) perlu bersinergi melakukan penyerapan gabah petani dengan harga wajar.
“Untuk apa? Agar harganya (beras) cepat turun. Jadi kami imbau lakukan sinergi untuk menyerap gabah petani dengan harga wajar,” pungkas Sarwo Edhy.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Harga Beras RI Makin Mahal, Bisa Turun Tahun Ini?

(dce/dce)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi