Malang (beritajatim.com) – Bus Trans Jatim koridor Malang–Batu akan mulai beroperasi pada 20 November 2025. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan meresmikan 15 armada bus yang akan melayani rute Kota Malang menuju Kota Batu dan sebaliknya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjelaskan bahwa peresmian akan berlangsung di Balai Kota (Balkot) Malang. Dari total 15 armada, sebanyak tujuh bus akan melayani arah Kota Batu, tujuh bus lainnya menuju Kota Malang, sementara satu bus bersifat siaga.
“Sudah melalui proses yang cukup panjang. Insya Allah kalau tidak ada halangan, akan diluncurkan pada 20 November 2025 oleh Gubernur di Balkot. Armadanya sebanyak 15, rencananya dari arah Batu tujuh bus, arah Malang tujuh bus, dan satu standby. Jadi yang berjalan 14 bus,” ujar Widjaja, Selasa (11/11/2025).
Ia menambahkan bahwa pengoperasian Trans Jatim di koridor Malang–Batu akan didukung oleh keberadaan shelter, halte, dan rambu penanda berhenti. Infrastruktur pendukung tersebut disiapkan untuk memastikan kelancaran operasional sekaligus memudahkan penumpang naik dan turun bus.
“Sifatnya ada dua, shelter dan halte, yang kedua hanya rambu. Mengapa disebut rambu, karena keterbatasan infrastruktur. Hanya diberi tanda stop bus, penumpang naik turun di situ saja. Selebihnya shelter dan halte,” jelasnya.
Berdasarkan hasil survei Dishub Kota Malang bersama Dishub Provinsi Jawa Timur, nantinya akan tersedia 18 titik halte dan rambu pemberhentian di sepanjang rute Malang–Batu. Titik keberangkatan utama di Kota Malang dimulai dari Terminal Hamid Rusdi.
“Hasil survei kami bersama Dishub Provinsi Jatim diperoleh sebanyak 18 halte dan rambu stop, pulang-pergi, artinya dari arah Batu maupun dari Kota Malang,” tutur Widjaja.
Pengoperasian Trans Jatim di koridor Malang–Batu menjadi bagian dari perluasan layanan transportasi publik terintegrasi di Jawa Timur. Kehadiran armada ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan, meningkatkan mobilitas warga, serta memperkuat konektivitas antarwilayah wisata dan ekonomi di kawasan Malang Raya. [luc/beq]
