Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyatakan bahwa banjir yang terjadi di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto disebabkan curah hujan yang tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Sehingga menyebabkan tanggul Kali Sadar di Desa Kedunggempol jebol.
Banjir yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Tingginya curah hujan diikuti dengan kiriman air dari wilayah hulu sungai yang mengakibatkan peningkatan debit air Kali Sadar meluap.
“Akibat dari luapan air sungai, dua tanggul di Kecamatan Mojosari yakni di Dusun Gempolmalang dan Dusun Balongcangak, Desa Kedunggempol jebol. Masing-masing sepanjang 25 m dan 10 m. Jalan Dusun ketinggian genangan air kurang lebih 70 – 80 cm dan sawah terdampak 81 Ha,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Selasa (5/3/2024) terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Mojokerto Raya. Akibatnya, enam kecamatan di Kabupaten Mojokerto dan satu kecamatan di Kota Mojokerto terendam banjir.
Hujan yang terjadi hingga Rabu (6/3/2024) dini hari tersebut berdurasi cukup lama sehingga mengakibatkan debit air sungai di beberapa titik di wilayah Kabupaten Mojokerto meningkat. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, banjir merendam tujuh desa di enam kecamatan.
Yakni Desa Gayaman di Kecamatan Mojoanyar, Desa Kauman di Kecamatan Bangsal, Desa Kutorejo di Kecamatan Kutorejo, Desa Tunggalpager dan Desa Jabontegal di Kecamatan Pungging, Desa Kenanten di Kecamatan Puri dan Desa Kedung Gempol di Kecamatan Mojosari.
Sementara pantauan beritajatim.com, banjir juga merendam Desa Jotangan di Kecamatan Mojosari. Sedangkan di Kota Mojokerto, banjir merendam pemukiman warga di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan. Di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, banjir merendam Dusun Tambakrejo dan Dusun Gayaman. [tin/but]
