Bupati Jombang Serukan Kurban Ramah Lingkungan, Ajak Warga Tinggalkan Kantong Plastik

Bupati Jombang Serukan Kurban Ramah Lingkungan, Ajak Warga Tinggalkan Kantong Plastik

Jombang (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Bupati Jombang Warsubi mengeluarkan imbauan penting bagi seluruh warga Kabupaten Jombang. Ia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan kurban ramah lingkungan dengan tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai saat pembagian daging kurban.

Ajakan tersebut disampaikan melalui Surat Edaran Nomor: 100.3.4.2/314/415.01/2025 yang diterbitkan pada 28 Mei 2025. Dalam surat itu, Warsubi menekankan pentingnya perubahan kecil yang dapat berdampak besar terhadap lingkungan.

Seruan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2025 tentang pelaksanaan Idul Adha tanpa sampah plastik. Sebagai kepala daerah, Warsubi langsung merespons dengan menggaungkan pesan serupa di tingkat lokal.

“Maka dihimbau untuk melaksanakan pembagian daging kurban tanpa kantong plastik sebagai implementasi program tersebut,” tulisnya dalam surat tersebut, Selasa (3/6/2025).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jombang, Endro Wahyudi, membenarkan penerbitan surat edaran tersebut. Ia menegaskan bahwa tujuan utama kebijakan ini adalah untuk menekan lonjakan sampah plastik yang kerap terjadi setiap Idul Adha.

“Surat edaran ini memang benar dari Bupati Jombang. Tujuannya untuk mengurangi volume sampah plastik saat Hari Raya Idul Adha,” ujarnya.

Lebih dari sekadar imbauan, Warsubi mengajak warga melakukan langkah konkret. Panitia kurban diharapkan tidak menggunakan kantong plastik dalam proses distribusi daging kurban. Sebagai gantinya, masyarakat didorong membawa wadah yang bisa digunakan berulang kali.

Beberapa alternatif ramah lingkungan yang disarankan adalah daun pisang, besek dari anyaman bambu, hingga kotak thinwall.

Bupati juga mengingatkan agar di lokasi salat Idul Adha dan titik pembagian daging disediakan tempat sampah terpilah dan alat pengumpul sampah yang memadai. Selain itu, pengelolaan limbah padat dan cair dari pemotongan hewan juga harus dilakukan sesuai kaidah kebersihan dan lingkungan.

Langkah ini menjadi angin segar di tengah kekhawatiran akan krisis sampah plastik yang terus meningkat. Setiap tahun, ribuan kantong plastik dibuang usai pelaksanaan kurban, mencemari tanah, menyumbat saluran air, dan menciptakan beban lingkungan baru.

Dengan semangat perubahan, Warsubi berharap Idul Adha di Jombang tak hanya menjadi momen ibadah dan berbagi, tetapi juga momentum untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Karena sejatinya, menjaga bumi adalah bagian dari rasa syukur manusia kepada Sang Pencipta. [suf]