Bupati Hendy Siswanto Larang Komersialisasi Megatron Alun-alun Jember Nusantara

Bupati Hendy Siswanto Larang Komersialisasi Megatron Alun-alun Jember Nusantara

Jember (beritajatimc.om) – Bupati Hendy Siswanto melarang komersialisasi megatron di alun-alun Jember Nusantara, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Semua warga bisa memanfaatkan megatron itu tanpa dipungut biaya.

Megatron berukuran panjang 30 meter dan lebar 10 meter ini diproduksi pabrik di Bandung. Pembangunan struktur videotron menghabiskan dana Rp 6,059 miliar dikerjakan oleh PT Wiratama Graha Raharja. Konsultan pengawasnya adalah Dinamika Konsultan dari Jember dengan anggaran Rp 98,522 juta.

Megatron adalah bagian dari perubahan wajah alun-alun Kabupaten Jember yang kini bernama alun-alun Jember Nusantara.

“Alun-alun Jember Nusantara adalah kebanggaan kita semua. Tentu Alun-alun Jember Nusantara mempunyai makna yang sangat erat dengan kekuatan dan kearifan lokal masyarakat Jember,” kata Hendy, dalam sambutan acara reaktivasi Alun-alun Jember Nusantara, Sabtu (14/12/2024).

“Untuk apa megatron ini? Megatron ini untuk mempromosikan Jember, mengiklankan Jember, menjual kearifan lokal Jember, untuk menyalurkan pikiran-pikiran orang Jember yang hebat,” kata Hendy.

Hendy menyebut megatron itu persembahan dari Pemkab Jember untuk masyarakat. “Ini satu-satunya megatron terbesar di seluruh Indonesia yang terpasang di alun-alun. Ini milik Pemerintah Kabupaten Jember, milik negara, harus kita rawat bersama,” katanya.

“Saya berpesan kepada teman-teman OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Jember, persembahkan megatron ini untuk rakyat Jember. Jangan ada penarikan apapun di megatron ini. Berikan secara gratis. Ini uang APBD Kabupaten Jember, uang rakyat Jember. Maka siapapun mempunyai hak untuk mempromosikan apa yang dimiliki agar sejahtera,” katanya.

“Pemerintah tidak perlu kaya. Yang kaya adalah rakyatnya. Kalau rakyat kaya, pemerintah akan menjadi kuat. Ini esensi prinsip demokrasi,” kata Hendy.

Hendy berharap tahun depan Pemkab Jember bisa mewujudkan cita-cita ‘Jember dalam genggaman’ lewat megatron tersebut. “Seluruh potensi di Jember, mulai dari seni budaya, kesehatan, pendidikan, religi, pondok pesantren, semua bisa ditampilkan dalam videotron yang kita miliki. Tampilkan seluruhnya, sampaikan inilah Jember yang sebenarnya,” katanya.

Melalui megatron itu, potensi Jember terinformasikan kepada khalayak ramai lewat megatron. “Tahun 2026, kami berharap Jawa Timur ada dalam genggaman lewat megatron ini. Tahun 2028, saya berharap Indonesia dalam genggaman melalui megatron ini. Artinya seluruh informasi apapun di negeri ini, rakyat Jember bisa menikmati, bisa meniru, bisa menjual produknya, dan bisa melakukan kerja sama dengan apa yang terinformasi lewat megatron ini,” kata Hendy.

Pada 2028 dan 2029, Hendy berharap megatron itu bisa mengemas isi dunia, sehingga warga Jember mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. “Dunia dalam genggaman lewat alun-alun Jember Nusantara,” katanya. [wir]