Jember (beritajatim.com) – Satu hal yang dijanjikan Hendy Siswanto saat dilantik menjadi Bupati Jember di Jawa Timur, yakni mengembalikan hak-hak masyarakat.
Salah satu hak masyarakat yang ingin dikembalikannya adalah hak untuk menikmati infrastruktur jalan yang layak untuk transportasi sehari-hari.
Bupati Hendy meyakini infrastruktur jalan yang baik akan mendongkrak perekonomian dan menjadi landasan bagi layanan dasar lainnya seperti kesehatan dan pendidikan.
Menurut data dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jember, total ada kurang lebih 1.080 kilometer jalan yang harus diperbaiki. Perbaikan jalan ini diikuti perbaikan saluran air atau drainase untuk mencegah banjir.
Perbaikan jalan itu dilakukan dengan program tahun jamak (multiyears) pada 2021 dan 2022. Pemkab Jember memilih anggaran tahun jamak karena tidak memiliki cukup dana untuk menyelesaikan perbaikan total 1.080 kilometer jalan dalam waktu satu tahun anggaran.
Hingga akhir 2023, Pemerintah Kabupaten Jember sudah memperbaiki 1.200 kilometer jalan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun menobatkan infrastruktur jalan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi yang terbaik secara nasional untuk tingkat kabupaten.
Kementerian PUPR menilai Kabupaten Jember memiliki kemantapan jalan dari 60 persen pada 2021 menjadi 90 persen pada 2023. Pemkab Jember mendapat gerojokan insentif program bantuan penanganan jalan dan atau jembatan sebesar Rp 40 miliar dari pemerintah pusat.
Namun kerja belum selesai. Tersisa kurang lebih sekitar 500-600 kilometer jalan kabupaten dan desa yang perlu perbaikan dan menjadi prioritas. Salah satunya adalah pembangunan jalan di kawasan Bandealit yang termasuk Taman Nasional Meru Betiri sepnanjang kurang lebih 14 kilometer. [wir/ted]