Gresik (beritajatim.com) – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani menegaskan komitmennya untuk menuntaskan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan memperkuat edukasi berbasis teknologi melalui APBD 2026. Selain dua sektor utama tersebut, Pemkab Gresik juga mendorong peningkatan pelayanan dasar sebagai wujud anggaran yang berpihak pada kemajuan serta kesejahteraan masyarakat.
“APBD 2026 harus benar-benar kembali kepada rakyat. Setiap rupiah anggaran akan diarahkan pada layanan dasar yang nyata, merata, dan tepat sasaran,” ujar Gus Yani, Minggu (7/12/2025).
Progres Positif Program Prioritas 2025
Bupati dua periode itu menyampaikan bahwa sepanjang 2025, sejumlah program prioritas menunjukkan perkembangan signifikan. Mulai dari peningkatan kualitas permukiman, penyediaan air bersih, pembangunan fasilitas pendidikan, hingga revitalisasi ruang publik.
Di sektor perumahan, program RTLH berbasis DAK di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, mencatat progres yang kuat. Hingga 26 November 2025, peningkatan kualitas rumah layak huni telah mencapai 39 unit dari total 43 unit, sementara pembangunan rumah baru berjalan 50 unit dari target 102 unit.
Gus Yani menegaskan percepatan penanganan RTLH adalah bentuk keberpihakan kepada warga kurang mampu agar mereka dapat tinggal di hunian lebih sehat dan aman.
“Kami menargetkan pemerataan bantuan RTLH hingga seluruh kecamatan, karena kawasan kumuh harus ditangani secara menyeluruh,” jelasnya.
Ia memaparkan bahwa kondisi permukiman kumuh tidak hanya soal rumah rusak atau jalan becek, tetapi juga mencakup keterbatasan kepastian hukum atas tanah, sanitasi yang buruk, dan minimnya akses air bersih.
“Program ini bukan sekadar soal anggaran, melainkan harapan masyarakat untuk memiliki rumah layak huni, kepastian hukum, serta lingkungan yang aman dan sehat,” tegasnya.
Peningkatan Layanan Air Bersih
Upaya serupa dilakukan pada sektor air bersih melalui pembangunan reservoir di Kecamatan Duduksampeyan dan Kebomas. Infrastruktur ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan pasokan air di sejumlah wilayah sehingga distribusi PDAM Gresik semakin merata.
“Reservoir baru ini langkah strategis untuk menjangkau rumah-rumah pelanggan. Dengan infrastruktur ini, layanan distribusi air bisa semakin merata,” terang Gus Yani.
Selain itu, pembangunan fasilitas air bersih juga dilakukan di Desa Raci Tengah, Kecamatan Sidayu, sebagai pendukung pendirian Sekolah Rakyat (SR) terintegrasi. Penyediaan air bersih di kawasan ini menjadi prioritas.
Dorong Edukasi Berbasis Teknologi
Pada sektor pendidikan dan literasi sains, pembangunan Gresik Universal Science Center (GUS) di kompleks Islamic Center Balongpanggang kini memasuki tahap akhir. Fasilitas ini dirancang sebagai pusat edukasi publik berbasis teknologi dan diproyeksikan menjadi ikon baru pembelajaran sains di Gresik.
“Fasilitas ini kami rancang sebagai ruang edukasi publik yang interaktif, modern, dan mudah diakses. Harapannya, pusat sains ini mendorong minat anak-anak terhadap teknologi, penelitian, dan inovasi,” pungkasnya. [dny/but]
