Banyuwangi (beritajatim.com) – Di tengah kuatnya komitmen masyarakat Banyuwangi dalam melestarikan seni budaya ada terselip perhatian lain yang harus direspon cepat. Secara khusus Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bahkan berpesan kepasa egenap seniman dan budayawan untuk senantiasa merespon perkembangan dunia seni global.
Saat ini, kata Ipuk, adanya perkembangan seni kontemporer merupakan keniscayaan yang tak bisa dihindari. Namun, kondisi itu harus tetap dibina agar tak melenceng dari norma yang berlaku.
“Karena virus budaya global sekarang sangat mudah diakses. Maka tugas kita semua untuk mengimbanginya dengan tetap mengenalkan dan menghadirkan seni, budaya dan adat istiadat lokal agar tidak hilang,” ungkap Bupati Ipuk, Selasa (26/3/2024).
Meski, kata Ipuk, Banyuwangi khususnya seni dan kebudayaannya kini mendapat apresiasi luas dari masyarakat dunia. Bahkan, kerap diundang dalam forum-forum kebudayaan di level internasional.
Akan tetapi, Bupati Ipuk menekankan jangan sampai terlena. Kekompakan untuk tetap melestarikan seni budaya menjadi pondasi penting untuk menangkal virus seni global.
“Seniman dan budayawan yang saling kompak, berkolaborasi bersama-sama pemerintah daerah untuk terus melestarikan dan memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan,” ujarnya.
Banyuwangi, kata Ipuk, harus kuat menjaga seni dan budayanya. Untuk itu, kolaborasi dan inovasi harus tetap memperhatikan nilai dari kebudayaan itu sendiri.
“Anak-anak kita ini sekarang sedang tergerus oleh kecanggihan teknologi informasi, maka tanpa dukungan dari semuanya para pelaku seni dan budaya, anak-anak kita tidak akan mungkin mengenal lagi yang namanya tari gantung tidak akan mungkin mengenal lagi seni budaya yang lain,” pungkasnya. [rin/suf]
