Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) menarik atau mengganti semua petugas Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kebijakan tersebut diambil setelah Kementerian Imipas menerima data dari Kedutaan Besar (Kedubes) China terkait dugaan pemerasan yang dialami warganya selama 2024 hingga Januari 2025.
Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menegaskan, penarikan semua petugas di Bandara Soekarno-Hatta tidak terkait dengan video dugaan pungli terhadap waga negara China yang beredar kemarin di TikTok dan X.
“Kalau yang video pungli itu benar hoaks. Ini case (kasus) berbeda, data yang berbeda. Setelah kami terima semua datanya, langsung kami tarik semua (petugas) yang (nama-namanya) ada di data (Kedubes China) dari penugasan di Soetta, kami ganti,” katanya saat dikonfirmasi Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).
Agus menjelaskan, semua petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yang namanya ada dalam data Kedubes China akan menjalani pemeriksaan internal. “Saat ini mereka sedang dalam pemeriksaan internal,” tegasnya.
Penarikan semua petugas tersebut, menurut Agus, merupakan bagian dari perombakan untuk menjaga integritas dan kualitas pelayanan. Selain itu, para petugas yang nantinya terbukti melakukan pelanggaran akan mendapat hukuman yang setimpal.
“Untuk menjaga integritas dan pelayanan, kami langsung menarik dan memeriksa petugas yang diduga terlibat. Tindakan tegas juga akan kami lakukan jika mereka terbukti melakukan kesalahan,” bebernya terkait petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta diganti.
Tak lupa, Agus mengucapkan terima kasih kepada Kedubes China yang memberikan data dugaan pemerasaan yang dilakukan petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Hal itu juga sekaligus momentum Direktorat Jenderal Imigrasi, di bawah Kementerian Imipas, untuk berbenah.
“Kami terima kasih dengan informasi dari kedutaan RRC atas perilaku anggota di lapangan. Kami akan terus berbenah demi kebaikan institusi Imigrasi khususnya, termasuk di permasyarakatan,” ujar Menteri Agus.
Agus memastikan Kementerian Imipas akan selalu terbuka dengan saran, kritik, dan masukan selama dapat dipertanggungjawabkan. Dia pun bersyukur dengan adanya informasi dari Kedubes China.
“Kalau enggak diinformasikan kedutaan, kami kan enggak tahu. Dengan begini kami bersyukur sehingga segera, tanpa tunggu lama dapat kami ambil langkah perbaikan. Ini menjadi peringatan untuk jajaran Unit Pelayanan, untuk amanah dan tak ceroboh dalam menjalankan tugasnya,” urianya.
Kementerian Imipas, kata Agus, ke depan akan mengembangkan sistem pemeriksaan keimigrasian berbasis digital. Diharapkan nantinya proses keimigrasian menjadi lebih mudah, transparan dan efisien.
“Terpenting adalah bebas dari potensi penyalahgunaan,” pungkas Menteri Agus Andrianto terkait petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta diganti.
