Surabaya (beritajatim.com) – Masyarakat Surabaya wajib waspada terhadap kenakalan remaja saat bulan Ramadhan 1446 H. Sudah 2 hari berpuasa, tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya mengamankan 11 remaja yang perang sarung.
Kejadian pertama terjadi di Simolawang, Simokerto pada Sabtu (01/03/2025) kemarin sekitar pukul 03.00 WIB. Tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya yang berpatroli menerima informasi adanya remaja yang perang sarung dengan membawa celurit. Anggota yang menerima laporan langsung menuju lokasi dan membubarkan tawuran.
“Aksi kejar-kejaran sempat terjadi. Kami mengamankan 8 pemuda dengan berbagai barang bukti,” kata Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso, Senin (03/03/2025).
Sebanyak 8 remaja yang diamankan adalah MY (19), ARW (18), NLP (15), MRA (15), RA (16), AM (16), AD (16), dan HK (16). Mereka berasal dari gangster rwbsurabaya dan utara wokawok surabaya. Tawuran yang dilakukan karena konflik lama yang sudah terpelihara. Dari 8 remaja yang diamankan, polisi mengamankan sebilah celurit panjang, empat ponsel, beberapa unit sepeda motor, serta kain sarung berisi batu.
“Kedelapan remaja yang kami amankan lantas kami bawa ke Polsek Simokerto,” tutur Teguh.
Pada hari kedua puasa, aksi perang sarung terjadi di Jalan Pandegiling, Minggu (02/03/2025) dini hari. Tim Jogoboyo 97 mengamankan 3 remaja yang terlibat perang sarung.
“Sekitar pukul 02.00 WIB, tim menemukan sekelompok remaja yang terlibat dalam aksi perang sarung di kawasan Pandegiling Surabaya,” jelas Teguh.
Petugas yang melakukan patroli langsung menuju ke lokasi dan melakukan pengejaran kepada para remaja. Ketiga remaja yang diamankan adalah ARP (17), warga Kampung Malang Tengah, ANF (18), warga Kampung Malang Tengah dan GA (18 ), warga Kedondong Kidul Surabaya.
“Barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian meliputi, 1 unit sepeda motor yang digunakan para pelaku, 1 buah sarung berisi batu, yang diduga digunakan untuk menyerang lawan, dan 1 buah sabuk,” tegas Teguh.
Ketiga remaja ini lantas diserahkan ke Polsek Tegalsari untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty menegaskan bahwa patroli akan terus ditingkatkan selama Ramadan guna mengantisipasi aksi perang sarung yang berpotensi menimbulkan konflik lebih besar.
“Kami menghimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari. Perang sarung bukan sekadar permainan, tetapi bisa berujung pada tindak kekerasan yang membahayakan,” ujar Rina. (ang/but)
