Jakarta –
Studi baru menemukan bukti diabetes selama kehamilan meningkatkan risiko masalah otak dan sistem saraf si bayi, termasuk kemungkinan autisme. Presentasinya sekitar 28 persen berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dari 202 studi sebelumnya, dengan melibatkan 56 juta ibu dan anak.
Studi besar ini juga menemukan risiko anak 20 persen lebih tinggi mengalami masalah komunikasi, serta 16 persen lebih berisiko menghadapi gangguan belajar dibandingkan anak-anak yang ibunya tidak mengidap diabetes saat hamil.
Risiko yang lebih besar terjadi saat ibu hamil mengidap diabetes sebelum kehamilan, yakni 39 persen lebih tinggi mengalami satu atau lebih gangguan perkembangan saraf ketimbang dengan diabetes gestasional yang dimulai pada masa kehamilan dan sering kali sembuh setelahnya, demikian laporan para peneliti The Lancet Diabetes & Endocrinology.
“Hubungan diabetes ibu dengan autisme pada keturunannya sudah diketahui dengan baik,” kata dr Magdalena Janecka dari NYU Grossman School of Medicine, yang mempelajari hubungan antara paparan dalam rahim dan perkembangan anak, tetapi tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.
Studi ini muncul ketika pejabat kesehatan pemerintahan Trump menyerukan penelitian lebih lanjut tentang apakah vaksin merupakan penyebab autisme, klaim yang telah lama diperjuangkan oleh Menteri Kesehatan baru Robert F. Kennedy Jr, dan telah dibantah oleh ilmu pengetahuan.
(naf/kna)