Bukan Houthi, Giliran Bajak Laut Somalia Ancam Jalur Perdagangan Dunia

21 March 2024, 21:30

Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi di jalur perdagangan internasional. Setelah sebelumnya milisi penguasa Yaman, Houthi, melancarkan serangan ke beberapa kapal dagang yang melintasi Laut Merah, kali ini jalur perdagangan yang terhubung ke lepas pantai Somalia harus kembali menghadapi ancaman pembajak.
Mengutip Reuters, serangan bajak laut Somalia terbaru telah memakan kapal dagang curah milik Bangladesh, Abdullah. Kapal itu berhasil dinaiki para perompak yang langsung melepaskan tembakan peringatan lalu menyandera kapten serta perwira kedua kapal itu.
“Dengan izin Allah, sejauh ini tidak ada seorang pun yang dirugikan,” kata Kepala Perwira Atiq Ullah Khan dalam pesan audio kepada pemilik kapal, yang dilaporkan Reuters, Kamis (21/3/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seminggu kemudian, kapal Abdullah berlabuh di lepas pantai Somalia. Kapal itu menjadi korban terbaru dari kebangkitan kembali pembajakan yang menurut angkatan laut internasional telah berhasil mereka kendalikan.
Penggerebekan tersebut menambah risiko dan biaya bagi perusahaan pelayaran yang juga harus menghadapi serangan drone dan rudal yang berulang kali dilakukan oleh milisi Houthi Yaman di Laut Merah dan perairan terdekat lainnya.
Dua anggota geng Somalia mengatakan kepada Reuters bahwa mereka memanfaatkan gangguan yang diberikan oleh serangan Houthi untuk kembali melakukan pembajakan setelah tidak aktif selama hampir satu dekade.
“Mereka mengambil kesempatan ini karena angkatan laut internasional yang beroperasi di lepas pantai Somalia mengurangi operasi mereka,” kata seorang pemodal bajak laut yang dikenal dengan nama samaran Ismail Isse.
Meskipun ancamannya tidak seserius yang terjadi pada 2008-2014, pejabat daerah dan sumber industri khawatir bahwa masalah ini akan makin meningkat.
“Jika kita tidak menghentikannya saat hal ini masih dalam tahap awal, maka hal ini akan tetap sama seperti sebelumnya,” kata Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud kepada Reuters.
Selama akhir pekan, Angkatan Laut India mencegat dan membebaskan Ruen, yang berlayar di bawah bendera Malta, setelah kapal itu kembali melaut. Misi anti-pembajakan Uni Eropa, EUNAVFOR Atalanta, mengatakan para perompak mungkin menggunakan kapal tersebut sebagai landasan peluncuran untuk menyerang Abdullah.

Dampak Global
Dalam kondisi normal, lebih dari seperempat kargo peti kemas global melintasi Laut Merah, yang menjadi pintu masuk Terusan Suez, penghubung Asia dan Eropa. Barang tersebut termasuk pakaian jadi, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, bahan kimia, dan produk pertanian seperti kopi.
Vitalnya Laut Merah mendorong para perompak untuk membajak kapal di sekitar perairan itu. Pada tahun 2011, perompak Somalia melancarkan 237 serangan dan menyandera ratusan orang. Menurut lembaga Oceans Beyond Piracy, pembajakan tahun 2011 merugikan dunia hingga US$ 7 miliar (Rp 110 triliun).
EUNAVFOR telah memperingatkan bahwa akhir musim hujan bulan ini bahwa para perompak bergerak lebih jauh ke Selatan dan Timur.
“Tingkat serangan saat ini jauh lebih sedikit, dengan para perompak terutama menargetkan kapal-kapal kecil di perairan yang kurang diawasi,” kata manajer risiko maritim dan perusahaan asuransi.
Meski begitu, hal ini telah meningkatkan premi risiko pada kapal yang diasuransikan. Meski terlihat tak sebesar dulu, premi telah meningkat seiring dengan kekacauan jalur perdagangan yang dilancarkan Houthi.
“Premi tersebut menjadi lebih mahal untuk perjalanan melalui Teluk Aden dan Laut Merah, menambah ratusan ribu dolar pada harga perjalanan tujuh hari pada umumnya,” kata pejabat industri asuransi.
“Meningkatnya permintaan akan penjaga bersenjata swasta juga menaikkan harga. Biaya untuk menyewa tim selama tiga hari melonjak sekitar 50% pada bulan Februari dari bulan ke bulan, menjadi antara US$ 4.000 (Rp 62 juta) dan US$ 15.000 (Rp 235 juta),” timpal sumber keamanan maritim.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

BP Setop Pengiriman Melalui Laut Merah Hindari Drone Houthi

(luc/luc)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi