Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bukan Cuma Pelaku Judol yang Kena Gangguan Jiwa, Keluarga Bisa Kena Dampaknya

Bukan Cuma Pelaku Judol yang Kena Gangguan Jiwa, Keluarga Bisa Kena Dampaknya

Jakarta

Tak sedikit pasien yang mengalami rawat jalan imbas kecanduan judi online. RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) bahkan mencatat hampir 100 orang yang menjalani rawat inap akibat kecanduan judi online.

Kepala Divisi Psikiatri RSCM Dr dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ, mengatakan judi online bisa berdampak pada kesehatan lantaran memicu adiksi atau kecanduan. Salah satu dampak buruknya, bisa memicu depresi. Terlebih jika sudah bermasalah dengan keuangan.

Meskipun begitu, bukan hanya pelaku saja yang mengalami depresi. Keluarga dari penjudi online juga bisa mengalami kesehatan mental, seperti depresi. Hal ini dikarenakan orang terdekat seperti keluarga biasanya membantu melunasi hutang akibat judi online.

“Kadang yang terjadi gangguan depresinya pada keluarga duluan, tapi yang mengalami judi online justri tidak depresi. Dia merasa tidak bermasalah karena bisa mendapatkan uang dari keluarga,” dr Kristiana.

“Misalnya judi online, ada hutang, ada pinjaman online, teror keluarga, keluarga sebisa mungkin melunasinya. Sehingga pelaku ini merasa nggak masalah karena nggak diteror. Yang diteror keluarga, itu yang membuat keluarga depresi,” imbuhnya lagi.

dr Kristiana mengatakan tatalaksana mengobati kecanduan judi online bukan berhenti dilunasi oleh keluarga, tetapi harus menjalani pengobatan lebih lanjut. Ia menyebut, keluarga juga perlu menjalani pengobatan untuk mengatasi dampak kesehatan mental yang dialami.

“Jadi harus dibawa berobat. Menghindari depresi bukan berhenti melunasi hutang. Melunasi hutang saja itu tidak menghentikan perilaku judi, sehingga gangguan depresi pada keluarga bisa berlanjut dan semakin berat. Depresi pada keluarga ini harus dihindari, diobati, diringankan dengan berbagi beban pada tenaga profesional,” imbuhnya lagi.

“Karena dengan keluarga saja tidak bisa setop kecanduan judinya. Benar, depresi itu lebih sering terjadi pada keluarga,” katanya lagi.

Menurutnya, saat keluarga depresi, mereka tak bisa berpikir rasional dalam menolong anggota keluarga yang kecanduan judi online.

“Artinya ketika diteror dan dipaksa langsung lemah dan berasa nggak mikir jadi mengabulkan keinginan pelaku judi online,” sambungnya.

(suc/suc)