Buka Puasa Sebaiknya Diawali dengan Takjil

1 March 2024, 20:48

Ilustrasi–Warga membeli makanan dan minuman untuk berbuka puasa (takjil) di Bazar Ramadan 2023 Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta.(MI / ADAM DWI)

AHLI gizi Luciana Sutanto MS menganjurkan untuk mengawali berbuka puasa dengan makanan porsi kecil yang memiliki rasa manis atau takjil guna mengaktifkan saluran pencernaan serta mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa.
“Makan porsi kecil dan manis saat berbuka puasa untuk mengaktifkan saluran cerna dan mengembalikan kadar gula darah yang turun setelah 12 jam berpuasa,” kata dokter lulusan spesialis gizi klinik Universitas Indonesia itu, dikutip Jumat (1/3).
Luciana menerangkan setelah mengonsumsi makanan porsi kecil saat berbuka puasa, seseorang bisa melanjutkan dengan makanan utama lengkap gizi setelah menunaikan ibadah salat maghrib. 
Baca juga : 6 Fakta Timun Suri, Pelengkap Sajian di Bulan Ramadan
Makan malam selingan bisa dilakukan usai salat tarawih dan kembali mengonsumsi menu utama lengkap gizi saat sahur.
Bagi individu yang memiliki riwayat penyakit seperti refluks gastroesofagus atau GERD disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan pedas dan asam berlebihan saat berbuka puasa maupun sahur.
“Hindari makanan yang dapat memperparah kondisi GERD saat sahur dan berbuka puasa seperti makanan yang terlalu pedas dan terlalu asam,” ujar Luciana. Baca juga : Plt Bupati Bogor Intruksikan ASN Berbagi Takjil Ramadan
Sementara untuk penderita diabetes, Luciana menyarankan untuk melakukan konsultasi kepada ahli medis sebelum melakukan puasa.
“Untuk kondisi diabetes, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apakah kondisi diabetesnya masih memungkinkan untuk berpuasa,” ucap Luciana.
Dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (24/2), dokter spesialis penyakit dalam dari RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, Martha Rosana mengatakan penderita diabetes memiliki risiko komplikasi apabila asupan makanan dan cairannya berubah. 
Penderita diabetes bisa menghadapi risiko komplikasi berupa hipoglikemia (gula darah rendah), hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi), dehidrasi, dan ketoasis diabetikum (komplikasi akut).
Konsultasi dengan dokter sebelum puasa dibutuhkan agar penderita diabetes memperoleh informasi mengenai evaluasi penggunaan obat-obatan, pemantauan kondisi kesehatan, hingga penilaian risiko komplikasi. (Ant/Z-1)

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi