Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) optimis bahwa penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir 2024 akan terus meningkat, bahkan berpotensi melampaui rata-rata pertumbuhan DPK di industri perbankan nasional.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh strategi BTN untuk memperkuat dana murah melalui inovasi produk dan layanan, baik untuk nasabah ritel maupun institusi.
Hingga Agustus 2024, BTN berhasil membukukan DPK sebesar Rp373,8 triliun, mengalami peningkatan 16,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dari jumlah tersebut, hampir setengahnya terdiri dari dana murah seperti tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA).
Tingkat pertumbuhan DPK BTN ini jauh melampaui pertumbuhan DPK perbankan nasional yang tercatat 7,01% yoy pada periode yang sama, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Misi Transformasi BTN
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa visi jangka panjang BTN untuk bertransformasi menjadi bank transaksional semakin kokoh.
Salah satu langkah strategis yang mendukung transformasi tersebut adalah pengembangan layanan digital BTN Mobile, yang kini telah digunakan oleh lebih dari 3 juta nasabah.
Menurut Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, keberhasilan penghimpunan DPK mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BTN di era digital yang dinamis ini.
“Transformasi digital kami, melalui BTN Mobile dan layanan lainnya, berfokus pada penguatan pendanaan murah atau low-cost funding yang diharapkan mampu menciptakan sumber dana jangka panjang dan menguntungkan bagi nasabah dan stakeholder,” jelas Nixon di Jakarta, Rabu (13/11).