BRIN Teliti Keragaman Genetik Rafflesia Patma di Luar Kawasan Lindung

3 March 2024, 10:30

TEMPO.CO, Jakarta – Rafflesia Patma sebagai kerabat dekat Rafflesia Arnoldii merupakan salah satu tumbuhan dilindungi karena keberadaannya di alam sudah langka dan terancam punah. Pemerintah selama ini mendorong upaya konservasi kerabat Rafflesiaceae di habitat asalnya secara in situ di kawasan lindung, maupun di luar habitat asalnya atau secara ex situ seperti kebun raya, arboretum, dan taman kehati.Baca juga: TNBBS Catat 28 Individu Rafflesia Arnoldii Mekar Sepanjang 2023, Ini Sebarannya“Kami meneliti keragaman genetik Rafflesia patma yang berasal dari lima lokasi yang berada di luar kawasan lindung, yaitu Kebun Raya Bogor (KRB), Leuweung Cipeucang Geopark Ciletuh, Bojong Larang Jayanti, Leuweung Sancang, dan Pangandaran,” kata Ketua Kelompok Riset Ekologi Komunitas dan Populasi Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yayan Wahyu C. Kusuma melalui keterangan tertulis, Ahad, 3 Maret 2024. Yayan menambahkan, sejak 2004 periset BRIN telah berhasil meneliti dan menumbuhkan Rafflesia Patma beserta tanaman inangnya. Tumbuhan endemik asal Pangandaran ini setidaknya telah mekar lebih dari 16 kali di Kebun Raya Bogor. “Menariknya, hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik Rafflesia patma yang berasal dari Leuweung Cipeucang paling tinggi, yaitu 0,36 melebihi keragaman genetik yang berasal dari KRB (0,32), Bojong Larang Jayanti (0,08), Leuweung Sancang (0,32), dan Pangandaran (0,04),” ujarnya.Iklan

Kepala Populasi Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN Anang Setiawan Achmadi menambahkan, topik soal “Ecology and Conservation of Biodiversity Outside Protected Area” akhir-akhir ini menjadi salah satu isu hangat dan banyak diperbincangkan di kalangan pegiat konservasi.IRSYAN HASYIM 

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi