BPKAD Bondowoso Tindaklanjuti Temuan KPK Soal Aset Mangkrak

BPKAD Bondowoso Tindaklanjuti Temuan KPK Soal Aset Mangkrak

Bondowoso (beritajatim.com) – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bondowoso, Taufan Restuanto, menegaskan pihaknya segera menindaklanjuti atensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait sejumlah aset daerah yang terkesan mangkrak.

Menurut Taufan, langkah awal yang akan dilakukan adalah menggelar rapat bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) selaku pengguna barang.

“Kami bagian aset di tingkat kabupaten hanya mengoordinasikan administrasinya. Kalau ada aset yang mangkrak, bisa kami bijaksanai untuk digunakan perangkat daerah lain,” jelasnya kepada BeritaJatim.com, Rabu (3/9/2025).

Ia menyebutkan, KPK menyoroti dua aset utama, yakni Pasar Hewan Terpadu dan Rumah Sakit Paru Pancoran.

Untuk RS Paru, Taufan menyatakan tidak sepenuhnya mangkrak karena saat ini dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman obat herbal.

“Yang terlihat mangkrak itu karena ada banyak mobil tidak terpakai. Itu yang akan kami fokuskan. Kami minta catatan ke OPD, kalau memang sudah tidak bisa dipakai akan dilakukan penghapusan,” terangnya.

Ia mengakui kondisi halaman RS Paru tak layak dipandang karena menumpuk mobil-mobil rusak seperti “kuburan kendaraan”.

Karena itu, BPKAD akan segera menginventarisasi ulang untuk memastikan data riil mobil mangkrak.

Sementara untuk Pasar Hewan Terpadu, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) serta Dinas Peternakan.

“Sebelumnya sempat dicoba untuk pasar burung, tapi akses jalan jadi kendala. Nanti akan dianalisa lagi,” ungkap Taufan.

Ia juga menyinggung aset Resi Gudang yang hingga kini belum termanfaatkan optimal. “Itu tanggung jawab Diskoperindag dan Dinas Pertanian. Kami akan koordinasikan supaya ada solusi. Sayang kalau aset itu dibiarkan,” pungkasnya. (awi/but)