Surabaya (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya menyiapkan 22 pos pantau di 7 titik lokasi guna mengantisipasi cuaca ekstrem pada puncak musim hujan Februari 2025.
Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan lintas sektor terkait kebencanaan, termasuk pengawasan pompa air di saluran sungai Surabaya.
“Antisipasi cuaca ekstrem ini, BPBD Surabaya menyiagakan 22 pos pantau dan pos terpadu yang ada di 7 titik,” kata Hebi, Rabu (12/2/2025).
Pengawasan pompa air di saluran sungai Surabaya dilakukan 24 jam untuk mencegah kendala yang dapat memicu banjir. Hebi menegaskan langkah ini sesuai dengan Kajian Risiko Bencana (KRB) yang telah dilakukan beberapa hari lalu.
“Ada tambahan 5 posko rayon milik DLH. Serta kita sudah koordinasi dengan PU agar mengawasi pompa air, untuk mencegah banjir, kalau ada yang rusak segera diatasi,” jelasnya.
Hasil dari KRB menunjukkan bahwa wilayah rawan bencana di Surabaya mencakup risiko angin kencang atau puting beliung. Selain itu, BPBD juga memetakan 9 wilayah kecamatan yang rawan terdampak banjir rob.
“Dari KRB itu bisa dipetakan ada beberapa lokasi di 9 kecamatan yang rawan banjir. Kemudian bencana lain seperti puting beliung sarana prasarananya (untuk mitigasi dan penanganan bencana) juga telah kita sediakan,” pungkasnya. [ram/beq]