Bos Maspion Grup Diperiksa KPK, Ini Sejarah Perusahaannya: Dimulai dari Lampu Teplok

27 May 2023, 16:37

TEMPO.CO, Jakarta – Nama perusahaan Maspion Group tengah disorot publik. Lantaran Presiden Direktur (Presdir) perusahaan tersebut, Alim Markus, diperiksa KPK dalam kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah pada Senin 31 Mei 2023. Ia bersama seseorang yang diduga sebagai pengawalnya, tiba di kantor KPK di Setiabudi, Jakarta Selatan pada pukul 09:42 WIB. Seperti diketahui, Maspion Group merupakan perusahaan besar yang lama berkiprah di Indonesia. Bisnisnya dimulai dari skala kecil hingga besar dan memiliki brand awareness yang cukup populer. Lantas, bagaimana sejarah Maspion Group berdiri?Sejarah Maspion GroupDikutip dari laman perusahaannya, sebelum membentuk Maspion Group, ayah Alim Markus, yakni Alim Husin mendirikan usaha kecil yang fokus memproduksi lampu teplok (minyak tanah) terbuat dari aluminium dan logam lainnya. Perusahaan itu beroperasi sejak 1961 tersebut dan diberi nama UD Logam Jawa. Pada awalnya, ia mempekerjakan delapan karyawan untuk menghasilkan 300 lusin lampu logam per hari. Dari lampu teplok sederhana, usaha itu pun berkembang menjadi produksi lampu badai untuk nelayan saat melaut. Pada 1962, UD Logam Jawa berkembang menjadi industri dapur rumah sederhana yang dikembangkan bersama rekannya, Gunardi Go.Akhir 1970-an, perusahaan lampu skala kecil miliknya mulai memproduksi perabotan rumah tangga berbahan plastik, seperti baskom, ember, dan loyang. Tepatnya pada 1972, usaha keluarga Alim Husin semakin maju dan merancang nama serta logo baru. Mereka sepakat untuk menggunakan nama Maspion, yang diyakini Alim Markus merupakan singkatan dari Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional. Pada 1965, Alim Markus yang belum genap 15 tahun, keluar dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Chiauw Chung. Sebagai anak sulung, ia berpikir dan bekerja keras untuk membantu usaha kecil ayahnya, yaitu bengkel di Surabaya yang tidak berkembang baik saat itu. Selanjutnya: Alim Markus juga mempelajari bahasa Jerman dan Korea

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi