Bos IMF Bawa Kabar Buruk Buat Jokowi: Pasiennya Makin Numpuk!

21 October 2022, 14:04

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan kabar yang kurang mengenakkan. Jokowi menyebut pasien yang mengantre untuk menjadi pasien IMF semakin bertambah.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Pembukaan Trade Expo Indonesia ke 37 Tahun 2022 di Tangerang di Indonesia Convention Exhibition BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (19/10/2022).

Mulanya, Jokowi menceritakan bagaimana sejumlah lembaga internasional bahwa prospek perekonomian pada tahun ini akan sulit. Situasi ini bahkan diproyeksikan akan kembali berlanjut pada 2023 mendatang.

“Karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi, akan menyebar sampai ke mana, imbasnya ke kita seperti apa,” kata Jokowi.

Jokowi kemudian menceritakan kisah saat ia berbincang dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Pimpinan tertinggi lembaga donor itu menyebut pasien yang mengantre menjadi pasien IMF semakin bertambah.

“3 hari lalu saya telepon kepada Kristalina, Managing Director IMF. Ada 16 negara yang sudah menjadi pasien IMF. 28 negara sudah antre di depan pintu IMF. Bayangkan,” kata Jokowi.

Jokowi mengaku bersyukur, karena di tengah situasi dunia yang kacau balau dan ancaman kegelapan pada tahun depan, performa ekonomi nasional masih cukup cemerlang.

Jokowi mengatakan, sampai saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di antara negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia atau G-20, maupun negara lainnya.

Selain itu, Jokowi mencatat, laju inflasi nasional pada periode Agustus masih bisa dikendalikan di angka 4,6%. Kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, kata Jokowi, juga diklaim masih dapat dikendalikan.

“Inflasi naik sedikit di angka 5,9%, masih bisa kita kendalikan. Tolong bandingkan inflasi kita dengan negara lain, pertumbuhan kita dengan pertumbuhan ekonomi negara lain,” kata Jokowi.

Selain itu, kinerja ekspor impor nasional juga masih mencatatkan performa positif. Berdasarkan catatan Jokowi, neraca perdagangan domestik sudah mengalami surplus hingga 29 bulan di tengah situasi dunia yang tidak pasti.

“Jadi kita semuanya harus optimis, meskipun lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap. Silahkan negara lain, negara kita harus tetap optimis,” kata Jokowi

[-]

Bos IMF Sebut Peran Penting Jokowi Mendamaikan Dunia

(cha/cha)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi