Bos Bapanas Pastikan Stok & Harga Pangan di Ramadan 2024 Aman

4 March 2024, 10:10

Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam upaya memastikan pasokan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 2024 aman, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi bersama pemerintah pusat lintas Kementerian/Lembaga menggelar rapat koordinasi pengamanan pasokan dan harga jelang puasa dan Idul Fitri 2024.
“Kemarin Pak Menko PMK sudah sampaikan, bulan suci Ramadan sekitar 10 Maret (dan/atau) 11 Maret 2024. Sehingga kita bisa melaksanakan koordinasi menjelang HBKN bulan suci Ramadan lebih awal, sehingga persiapan jelang puasa Ramadan ini lebih baik,” kata Arief saat membuka Rapat Koordinasi Pengamanan Stok dan Harga Jelang Puasa dan Idul FItri 2024 di Jakarta, Senin (4/3/2024).
“Tim dari pemerintah pusat, lintas Kementerian/Lembaga akan men-support dan mengevaluasi ke daerah, sehingga nanti masyarakat bisa beribadah dengan nyaman,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Arief menyampaikan bahwa situasi global, perubahan iklim, lonjakan harga energi, dan lonjakan harga pangan menjadi challenge terbesar, dan sampai hari ini belum ada kepastian, sehingga inflasi menjadi salah satu tantangan utama bagi kita semua.
“Inflasi nasional, BPS sudah menyampaikan, Februari (2024) itu 2,75% yoy, dengan kontribusi terbesar dari besar 0,67%,” tuturnya.

Kemudian untuk menindaklanjuti arahan presiden, lanjut Arief, pihaknya berharap dukungan dan kerjasama seluruh kepala daerah untuk melaksanakan 3 hal. Pertama, gerakan pangan murah.
“Di sini ada Bulog, ID Food, asosiasi. Mohon Bulog nanti sampaikan bahwa stoknya cukup. Ada beberapa beras SPHP yang memang harus dijual maksimum Rp10.950 per kg, tidak boleh ada beras SPHP yang lebih dari itu,” ucap Arief.
Kedua, bersinergi dengan tim pengendali inflasi daerah. Lalu ketiga, pemantauan harga pasar, baik pasar induk, pasar tradisional, maupun ritel modern.
“Kita sama-sama memastikan harga-harga ini memang benar adanya, tidak terlalu tinggi. Karena biasanya baru ada kata jelang puasa atau jelang lebaran harga itu biasanya naik,” tukasnya.

Harga Beras Mulai Turun
Adapun pembaruan dari situasi perberasan nasional saat ini, Arief menyebut, harga beras akan mulai terkoreksi seiring dengan berjalannya panen yang angkanya kurang lebih 3 juta sampai dengan 3,5 juta ton, dari kebutuhan bulanan nasional 2,5 juta sampai dengan 2,6 juta ton.
“Panen di Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sragen, Ngawi, Gerobogan, Lampung, Sumatera Selatan. Harga gabah rata-rata nasional hari ini Rp7.040, sebelumnya di atas Rp8.000,” jelasnya.
“Selalu kami sampaikan, untuk mudah menghitungnya, kalau harga gabahnya Rp8.000 dikalikan dua jadi Rp16.000 (per kg). Dan hari ini saat gabah harganya Rp7.000, berarti harga beras secara otomatis akan terkoreksi Rp2.000, jadi angkanya kembali ke HET (harga eceran tertinggi) Rp14.000 per kg,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memerintahkan untuk mempercepat bongkar importasi beras. “Supaya cepat itu ada di 32 port, tentunya nanti dengan BUMN dan Pelindo, dan Bulog harus buka 24 jam, untuk mempercepat bongkar. Karena 27 ribu ton itu bongkarnya 6 hari, bayangkan kalau 300 ribu sampai 500 ribu ton untuk membackup CPP,” lanjutnya.
Arief menyampaikan terima kasih kepada stakeholders terkait, khususnya di urusan perberasan nasional, lantaran sudah bisa menjaga suasana tetap kondusif.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Muncul Kabar Beras Sintetis, Ini Penjelasan Badan Pangan

(haa/haa)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi