Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Boleh Nggak Sih Saraf Kejepit Diurut-Dikretek? Dokter Ortopedi Gini

Boleh Nggak Sih Saraf Kejepit Diurut-Dikretek? Dokter Ortopedi Gini

Jakarta

Mereka yang mengalami saraf kejepit tentu akan merasakan rasa tidak nyaman di area pinggang, bahkan hingga ke kaki. Pada tahap tertentu, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya saraf kejepit pada seseorang, termasuk gaya hidup dan kebiasaan tertentu. Faktor risiko yang jarang disadari mampu menyebabkan saraf kejepit adalah obesitas, merokok, atau kurang olahraga.

Saat mengalami saraf kejepit, sebagian orang tentu akan datang ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, tidak sedikit juga yang memilih pengobatan alternatif seperti diurut atau ‘kretek-kretek’.

Tapi apakah pengobatan alternatif tersebut efektif untuk menyembuhkan saraf kejepit?

Spesialis ortopedi dan konsultan tulang belakang dari Siloam Hospital Lippo Karawaci, dr Jephtah Tobing, MD, SpOT(K) Spine mengatakan rasa nyeri, sakit di bagian tulang belakang atau pinggang memang bisa diredakan gejalanya dengan urut atau ‘kretek-kretek’ (chiropractor). Pengobatan ini tergolong ke ranah fisioterapi.

Namun, dr Jephtah menegaskan tidak semua masalah tulang belakang bisa disembuhkan dengan metode tersebut.

[Gambas:Instagram]

“Sebenarnya urut itu ada tempatnya. Tapi, kalau diurut itu kan nggak bisa keliatan ya karena nggak ada MRI (Magnetic Resonance Imaging), nggak di-rontgen,” kata dr Jephtah pada media gathering Siloam Hospital di Kabupaten Tangerang, Rabu (13/11/2024).

dr Jephtah menyarankan untuk terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik agar mendapatkan diagnosis penyakit yang akurat, sehingga penanganan yang diberikan bisa tepat sasaran.

Tanda-tanda Saraf Kejepit

dr Jephtah menambahkan bahwa tidak semua rasa nyeri di punggung merupakan saraf kejepit. Menurutnya, ada beberapa gejala khusus yang bisa menandakan saraf kejepit.

“Saraf kejepit itu harus ada gejala nyeri, kesemutan, atau kebas yang menjalar karena sifatnya saraf itu seperti kabel listrik, sehingga kalau ada masalah dia ada penjalaran,” katanya.

“Kalau hanya nyeri punggung biasa tanpa ada penjalaran, biasanya itu bukan merupakan saraf kejepit,” lanjut dia.

Namun, dr Jephtah menegaskan bahwa tidak semua kondisi saraf kejepit wajib dilakukan tindakan pembedahan. Ada beberapa metode lain yang bisa dilakukan seperti konsumsi obat-obatan pereda nyeri, terapi fisik (fisioterapi), atau penyuntikan obat tertentu.

(dpy/kna)