Gresik (beritajatim.com)– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyediakan dana bagi rumah warga di Pulau Bawean yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Kisaran bantuan tersebut, tergantung kerusakannya. Rumah warga yang alami rusak ringan mendapat Rp 15 juta, untuk rusak sedang Rp 30 juta, dan rusak berat Rp 60 juta.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah pusat telah menyediakan bantuan dana bagi rumah yang rusak. Baik mengalami kerusakan ringan, sedang maupun berat.
“Untuk kategori rumah rusak ringan, sedang, maupun berat, kami sudah punya kriteria tersendiri. Untuk saat ini memang difokuskan kebutuhan logistik seperti air minum. Nanti setelah tidak ada gempa susulan lagi kita akan masuk ke tahap rehabilitasi rekonstruksi seperti di daerah lain,” katanya di sela-sela memberi bantuan di Pulau Bawean, Minggu (24/03/2024).
Perwira tinggi TNI itu menambahkan, dirimya juga menghimbau kepada masyarakat tidak percaya kepada berita hoaks tentang bencana. Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan kepanikan yang hanya akan mengganggu psikologi warga.
“Dari segi ilmu pengetahuan menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Saya minta kepada rekan-rekan media juga tolong sampaikan informasi ini. Karena kemarin pada saat gempa hari Jumat, muncul foto-foto yang ternyata Gempa Cianjur tahun 2022,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur
Adhy Karyono beserta rombongan mendatangi dua rumah, satu mushola, dan satu sekolah di Desa Suwari, Kecamatan Sangkapura. Atap dari kedua rumah tersebut rusak akibat gempa, sementara menara mushola ada yang runtuh.
Sedangkan untuk sekolah terdampak, yakni MTs Maarif V dan MD TA NU 28 Suwari, plafon di lantai dua rusak parah dan berjatuhan. Mulai dari ruang kelas, laboratorium, hingga ruang guru banyak mengalami atap gentingnya roboh serta tembok kelas retak.
Titik selanjutnya yang ditinjau yakni pengungsian di lapangan voli Desa Suwari, Kecamatan Sangkapura. Rombongan pejabat ini menyapa warga sekaligus menyerahkan bantuan berupa 20 paket sembako, 20 pouch makanan siap saji, dan 20 hygiene kit.
“Penanggulangan bencana yang dilakukan baik pemerintah pusat maupun provinsi telah diusahakan maksimal. Kami memastikan kebutuhan logistik masyarakat terdampak akan terpenuhi,” ungkap Adhy Karyono.
Dalam waktu dekat lanjut dia, ada kapal yang mengangkut logistik. Selain bantuan tersebut, juga ada bantuan trauma healing untuk masyarakat Pulau Bawean.
“Salah satu komponen aktivasi untuk tanggap darurat kita adalah dukungan psikososial. Ini sudah kita siapkan, tinggal menunggu kapal saja karena perjalanannya berat.
“Kami sudah berdiskusi dengan BMKG bahwa kemungkinannya sudah kecil untuk terjadi gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami. Tapi saya memahami bahwa ketakutan masih ada, maka memang dibutuhkan dukungan trauma healing ini,” pungkas Adhy Karyono. [dny/aje]