BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

9 April 2024, 18:00

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya 72 rumah rusak akibat banjir bandang yang sempat menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Ahad lalu, 7 April 2024. Puluhan rumah rusak tersebut akibat terjangan lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melaporkan limpasan air menghantam puluhan rumah yang berada di beberapa kecamatan di Kabupaten Agam. Di antaranya Kecamatan Canduang, Sungai Pua, dan Kecamatan Ampe Angke.”Kami masih terus melakukan pendataan jumlah kerusakan pada sektor tempat usaha,” kata Muhari dalam keterangannya pada Selasa, 9 April 2024. Dari 72 rumah yang rusak, Muhari mencatat sekurang-kurangnya 3 rumah mengalami kerusakan berat. Adapun 69 unit sisanya dilaporkan mengalami kerusaka ringan. Banjir bandang juga dilaporkan mengakibatkan kerusakan lahan pertanian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam mencatat 41 hektare rusak. Kerusakan itu berasal dari Kecamatan Canduang seluas 20 hektare dan Ampe Angke 21 hektare. Bencana banjir turut mengakibatkan kerusakan pada sektor infrastruktur publik. Di antaranya rusaknya saluran irigasi di 6 lokasi, drainase di Simpang Bukit Batabuah, serta sejumlah jembatan rusak berat. “Rincian kerusakan jembatan sebagai berikut, 1 unit di Batang Salasiah, 1 di Simpang Bukit Batabuah, dan 1 di Lurah Tabek Barawak Dusun III Kapalo Koto,” ucap Muhari.Adapun infrastruktur jalan, BNPB menerima laporan adanya jalan rusak berat sepanjang satu kilometer di Jalan Lingkar Kampung Patalangan menuju Tabek Barawak. Ditambah satu kilometer pada ruas jalan Simpang Bukit menuju Lasi.Iklan

Endapan material vulkanik turut menghambat aliran arus air sungai sepanjang 7 kilometer. Kondisi ini dapat berdampak melebarnya dampak banjir pada bibir sungai.BNPB juga mendata 82 keluarga terdiri dari 270 jiwa di Kecamatan Batabuah terimbas banjir bandang. Mereka dilaporkan mengungsi. Selain itu, 2 keluarga atau 12 jiwa dan 7 keluarga terdiri dari 31 jiwa di beberapa kecamatan lain turut dilaporkan mengungsi. Pemerintah Kabupaten Agam dilaporkan telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dang lahar dingin. Keputusan tersebut terhitung sejak 5 hingga 18 April 2024. Menurut Muhari, pemerintah daerah juga membuat pos simpul koordinasi atau posko di beberapa lokasi. BNPB ikut membantu penanganan darurat di wilayah Agam. Di antaranya bantuan kemanusiaan yang dikerahkan berupa pangan dan non-pangan. “Di samping itu, dukungan dana siap pakai juga diberikan BNPB kepada pemerintah daerah terdampak sebesar Rp 250 juta,” kata dia.Adapun bantuan non-pangan berupa selang pompa air sepanjang 500 meter, tenda pengungsi 2 set, mesin pompa air 5 unit, hygiene kit 250 paket, matras 250 lembar, dan selimut 250 helai. Juga bantuan pangan yakni 350 paket makanan siap saji, 250 paket sembako, dan 250 paket biskuit protein. 

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi