Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rini Syarifah menyampaikan ungkapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pendamping desa dan pendamping lokal ( PDL) desa se Kabupaten Blitar saat acara halal bihalal dan rapat koordinasi dengan para pendamping desa dan PDL di Gazebo Pendopo Ronggo Hadinegoro.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menyampaikan bahwa berkat kegigihan para pendamping desa dan PDL, di Kabupaten Blitar zero Desa tertinggal dan sangat tertinggal. Berdasarkan informasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabupaten Blitar pada Tahun 2023 telah memiliki desa mandiri sebanyak 64 desa, desa maju sebanyak 152 desa, dan desa berkembang 4 desa.
“Alhamdulillah sudah tidak ada lagi desa tertinggal maupun sangat tertinggal. Untuk itu, monggo terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama Pemerintah Desa supaya seluruh desa yang ada di kabupaten kita ini semuanya mandiri, ” kata Rini Syarifah.
Bupati perempuan pertama di Blitar ini juga meminta agar para pendamping desa dan PDL terus meningkatkan peran dalam pendampingan desa, harus mampu meningkatkan pemahaman warga dalam memanfaatkan dana desa untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Karena peran pendamping desa penting untuk memastikan dana digunakan secara benar, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan prioritas desa.
“Saya juga berharap, panjenengan memberikan pemahaman warga tentang dana desa, karena akan meningkatkan partisipasi warga mulai dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang sesuai kebutuhan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati Blitar menyampaikan bahwa guna menuju desa yang mandiri, sejahtera dan berkelanjutan, jangan lupa selalu ingatkan Pemerintah desa agar selalu berjalan memakai regulasi yang telah ditetapkan, sehingga mereka aman dari jerat hukum. Ajak Pemerintah Desa supaya selalu transparan kepada masyarakat. Dorong pula untuk membranding potensi yang dimiliki.
Dalam kesempatan tersebut, Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar mengajak semuanya untuk kerja nyata dan ikut serta mempromosikan Perusahaan Daerah Tirta Penataran yang memiliki air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk “Blit” dan BPR Hambangun Artha Selaras (HAS) guna peningkatan PAD Kabupaten Blitar.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh asisten, perangkat daerah terkait dan anggota TP2ID tersebut, para pendamping desa dan PDL melakukan diskusi. Dalam diskusi tersebut dibahas antara lain terkait pembangunan jalan desa , BUMDESA dan seluruh bidang pembangunan di desa.
Kepala Bappedalitbang, Rully menyampaikan bahwa terkait pembangunan berdasarkan kewenangan.
“Jika ada LSM meliput pembangunan Desa mohon dijelaskan dengan baik karena kaitannya dengan keterbukaan informasi publik, ” tegasnya.
Terkait aspek keselarasan perencanaan yang ada di Desa selaras dengan yang ada di Kabupaten. Ada prioritas-prioritas nasional yang harus dilaksanakan di Desa maupun di Kabupaten misalnya stunting, kemiskinan ekstrem.
Terkait kewenangan, pada momentum Musrenbangdes masuk dalam usulan rencana kegiatan. Agar output dari IDM betul-betul diperhatikan oleh Desa untuk mengisi SIPD. Yang legitimasinya masuk dalam masing-masing Desa.
Dijelaskan pula bahwa beberapa hal sudah dilakukan oleh Bupati selama 3 tahun terakhir sebagai bentuk perwujudan Panca Bhakti.
Ditempat yang sama , Kepala Dinas PMD , Bambang Dwi menyampaikan terkait aplikasi BUM Desa sebetulnya oleh verifikator sudah ada apa saja yg perlu dicukupi.
” Nanti kita kumpulkan bersama dengan Pak Camat BUMDesa mana saja yg mengalami kendala. Kami sudah ketemu dengan verifikator, mohon untuk dibina dari atas, ‘ ujarnya.
Menurutnya Dinas PMD siap membantu menginventarisir dan akan menindaklanjutinya. Terkait ketahanan pangan, masing-masing desa bisa, menanam jenis tanaman produktif sendiri-sendiri. [owi/aje]