Bisnis Data Center Kian Moncer, Okupansi EDGE1 Milik Indonet Penuh

Bisnis Data Center Kian Moncer, Okupansi EDGE1 Milik Indonet Penuh

Bisnis.com, JAKARTA— PT Indointernet Tbk (Indonet) melalui unit usahanya, EDGE DC mengungkap, fasilitas EDGE1 yang memiliki total kapasitas 6 megawatt (MW) IT load kini telah mencapai kapasitas penuh. 

Direktur Indonet Donauly Situmorang mengatakan, capaian tersebut menjadi bukti kepercayaan pelanggan terhadap kualitas layanan EDGE DC yang berlokasi strategis di pusat kota Jakarta.

“Saat ini, EDGE1 dengan total kapasitas 6 MW IT load telah mencapai kapasitas penuh, menandakan tingginya kepercayaan pasar terhadap layanan kami,” kata Donauly kepada Bisnis pada Minggu (19/10/2025).

Donauly menambahkan, fasilitas EDGE2 yang baru mulai beroperasi juga telah menunjukkan tingkat utilisasi di atas rata-rata sektor industri data center nasional, mencerminkan permintaan yang kuat dari pelanggan di berbagai sektor. Adapun, EDGE2 dirancang dengan kapasitas hingga 23 MW IT load untuk mendukung kebutuhan pelanggan dari kalangan hyperscale maupun enterprise.

Donauly mengatakan, pertumbuhan utilisasi tersebut memperlihatkan pasar semakin membutuhkan fasilitas data center dengan performa tinggi, efisiensi energi, dan lokasi strategis di pusat kota, yang menjadi keunggulan utama EDGE DC. Pencapaian tersebut, lanjut dia, sekaligus memperkuat posisi EDGE DC sebagai market leader data center di kawasan pusat kota Jakarta. 

“Serta menjadi bukti komitmen kami dalam menyediakan infrastruktur digital yang andal, aman, dan siap mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” kata Donauly.

Lebih lanjut, Donauly menegaskan Indonet tetap menargetkan pertumbuhan kapasitas dan pangsa pasar di atas rata-rata industri. Menurutnya, ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan data center yang scalable, reliable, dan efisien.

Selain memperluas kapasitas, perusahaan juga berfokus pada keberlanjutan dan keandalan infrastruktur yang dibangun.

“Fokus utama kami bukan hanya memperluas kapasitas, tetapi juga memastikan infrastruktur yang dibangun mampu mendukung ekosistem digital Indonesia secara berkelanjutan,” ujarnya.

Donauly menambahkan, lonjakan permintaan layanan pusat data tidak hanya datang dari sektor hyperscale dan enterprise, tetapi juga dari segmen perusahaan menengah (SME) dan startup yang tengah mempercepat transformasi digital.

Oleh karena itu, lanjut Donauly, strategi ekspansi perusahaan dirancang agar dapat menjawab kebutuhan lintas segmen, dari perusahaan global dengan kebutuhan besar hingga pelaku usaha lokal yang ingin tumbuh secara digital. Indonet juga memperkuat kolaborasi dengan mitra internasional guna memperluas jangkauan dan ekosistem digital di Indonesia.

“Dari sisi kolaborasi, kami juga terus memperkuat kemitraan strategis dengan pemain global untuk memperluas ekosistem digital perusahaan,” kata Donauly.

Sebelumnya, Indonet memperoleh fasilitas kredit senilai Rp5,5 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA). Fasilitas kredit tersebut akan difokuskan untuk mendukung perluasan jaringan serat optik bawah tanah (underground fiber) di wilayah Jakarta dan sekitarnya, serta penyelesaian tahap akhir pembangunan data center EDGE2.

“Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk mendukung beberapa agenda strategis Indonet, termasuk perluasan jaringan serat optik bawah tanah [underground fiber] di wilayah Jakarta dan sekitarnya, serta penyelesaian tahap akhir pembangunan data center EDGE2. Fasilitas kredit ini juga dapat digunakan untuk general corporate purpose,” kata Donauly. 

Menurut Donauly, kedua proyek tersebut memiliki peran penting dalam memperkuat fondasi infrastruktur digital nasional. Dia mengatakan, melalui perluasan jaringan metro fiber, pihaknya memastikan konektivitas antar data center dan pelanggan korporasi semakin andal dan efisien.

Sementara itu, lanjut Donauly, EDGE2 akan menjawab permintaan kapasitas yang terus meningkat, terutama dari sektor artificial intelligence (AI), hyperscale, dan enterprise yang membutuhkan kapasitas besar dan konektivitas berlatensi rendah. 

Dia menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Indonet dalam mendukung percepatan transformasi digital dan hilirisasi ekonomi digital di Indonesia.

“Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Indonet dalam mendukung percepatan transformasi digital dan hilirisasi ekonomi digital di Indonesia,” kata Donauly.