Jakarta –
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku produsen Mitsubishi Fuso di Indonesia meminta pemerintah memberikan insentif truk listrik yang besarannya sama dengan mobil listrik. Hal itu diyakini mampu meningkatkan minat konsumen membeli kendaraan nonemisi tersebut.
“Mungkin sudah ada referensinya seperti passenger car (mobil penumpang), kita minta sama seperti passenger car. Apa yang diberikan ke mobil penumpang listrik (diberikan juga) ke mobil niaga berbasis listrik,” ujar Aji Jaya selaku Direktur Sales & Marketing Division PT KTB di Tangerang, Banten, Rabu (13/11).
Aji menjelaskan kendaraan niaga berbasis listrik saat ini hanya diganjar insentif Bea Balik Nama (BBNKB) nol persen. Maka, agar setara dengan mobil penumpang listrik, kendaraan tersebut harusnya mendapat potongan pajak dari yang semula 11 persen menjadi 1 persen.
Truk listrik Fuso eCanter. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
PT KTB merupakan produsen pertama yang menjual truk listrik murni di Indonesia. Mereka punya Fuso eCanter yang harganya mulai dari Rp 1 miliar tanpa sentuhan kustomasi. Nominal tersebut tentu masih terhitung mahal untuk kendaraan komersial.
Itulah mengapa, Aji mengaku tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah instansi terkait agar Fuso eCanter mendapat insentif dari pemerintah. Harapannya, konsumen yang mau beralih ke truk listrik tak lagi keberatan harga.
“Sebagai pionir awal, kita yang membuka pintu nih. Jadi kami sudah melakukan komunikasi dengan beberapa instansi terkait,” ungkapnya.
Menperin Agus Gumiwang. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita bicara peluang memberikan insentif untuk truk listrik. Bahkan, dia mengaku akan duduk bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk menggodok aturannya.
“Nanti kita duduk dengan Gaikindo (untuk membahasnya), tapi saya harus sampaikan bahwa memang hybrid dan truk listrik akan kita berikan,” demikian pernyataan Agus Gumiwang di Senayan, Jakarta Pusat, Maret lalu.
Ketika ditanya mengenai detail insentifnya seperti apa, Agus belum bisa mengurainya lebih detail. Sebab, semuanya masih dalam tahap pembahasan.
“Truk listrik menjadi salah satu yang kita overlook jadi intinya kita sama Gaikindo akan duduk membahas seperti apa kita mengembangkan lebih cepat industri otomotif berbasis truk dengan kebijakan insentif,” kata dia.
(sfn/rgr)