Berkendara di Pamulang, Anak Wartawan di Tangsel Diduga Dianiaya Petugas Polda Metro Jaya

26 January 2024, 19:55

TEMPO.CO, Jakarta – Dua orang pemuda di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polri. Keduanya mengaku ditodong pistol dan diinjak oleh oknum petugas yang disinyalir bertugas di Polda Metro Jaya. Dua pemuda itu diketahui berinisial MGCG dan FRP. Keduanya saat itu tengah berkendara di wilayah Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada Rabu 24 Januari 2024 dini hari. A. Ghozali Mukti ayah dari salah satu korban yang juga merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tangsel menyayangkan kejadian yang menimpa putranya tersebut. “Peristiwa pemukulan oleh yang semula diduga oknum aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya kepada salah satunya anak saya dan temannya di kawasan Gaplek, Pamulang,” kata dia, Jumat 26 Januari 2024. Ghozali mengaku sudah mendatangi Markas Polda Metro Jaya. Dari situ pihaknya mendapat beberapa infotmsasi. “Tadi pagi menghadap pelayanan pengaduan di Propam Polda Metro, dan ketemu petugas di sana kemudian saya diajak bersama Subdit Disiplin ke bidang yang berkaitan. Dengan organik kepolisian yang memang pada hari itu Rabu memang ada giat ke arah Pamulang,” ujarnya.Artinya, kata Ghozali, selama ini pelaku yang diduga polisi ini sudah mengerucut pelakunya. “Hanya memang lagi ditelusuri siapa saja dari grup itu yang ditugaskan dan melakukan tindakan penganiayaan,” ujarnya. Menurut dia, apa yang menimpa sang anak bukanlah prosedur yang tepat dilakukan oleh seorang aparat. “Pihak di propam menyayangkan itu bukan prosedur yang benar. Yang saya agak kaget, terucap bahwa kejadian serupa bukan baru kali ini terjadi. Bahkan sudah sering, ada bahasa sampai gedeg saya,” kata dia. Dia menceritakan saat itu sang anak bersama dengan rekannya berkendara di wilayah Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Saat itu terdapat beberapa orang yang diduga aparat menghentikan laju kendaraan putranya. Iklan

“Pertama, pagi itu anak saya sedang berkendara motor sama temannya di Muara Gaplek. Tiba-tiba dari belakang dipepet dari kiri dan depan terus diberhentikan dijambak, dipukulin, ditendang, ditodong pistol di kepala, dan suruh ngaku anggota geng. Diperiksa HP, clear enggak ada masalah,” ujarnya. “Makin enggak ngaku makin digebukin, dan tendangan mengarah ke kepala beberapa kali,” tambah dia. Dia menyayangkan kejadian yang menimpa putranya tersebut. Dalam waktu dekat, Ghozali akan mendampingi sang anak untuk membuat laporan ke Polda Metro Jaya. “Maunya secepatnya (melapor) saya mendampingi anak jatuhnya. Ini perilaku biadab, binatang, tidak mencerminkan dia sebagai aparat penegak hukum yang disebut presisi,” kata dia. Pilihan Editor: Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

Tokoh

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi