Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Beredar Video Lama Perlakuan Gibran Rakabuming Terhadap Penjual Es Teh, Warganet Senggol Gus Miftah

Beredar Video Lama Perlakuan Gibran Rakabuming Terhadap Penjual Es Teh, Warganet Senggol Gus Miftah

GELORA.CO –  Sebuah video lawas yang memperlihatkan interaksi hangat antara Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, yang pada saat itu masih menjabat Wali Kota Solo, dengan seorang penjual es teh kembali viral di media sosial.

Kejadian ini menarik perhatian publik, terutama setelah kasus kontroversi yang melibatkan seorang tokoh agama, Gus Miftah, yang dianggap menghina seorang penjual es teh.

Video yang diunggah oleh akun TikTok @paryono_88 ini merekam momen ketika Gibran menghadiri sebuah acara di Yogyakarta. Saat itu, ia melihat seorang penjual es teh yang berjuang menjajakan dagangannya di tengah kerumunan.

Tanpa ragu, Gibran langsung meminta para pengunjung untuk membeli es teh tersebut. Bahkan, ia rela memborong habis seluruh dagangan penjual tersebut.

“Itu masnya yang didekat es teh itu tolong dibeli, masa enggak haus? Pacarnya dibeliin, pacarnya haus itu dibeliin es teh. Itu es tehnya aku beli aja, terima kasih,” ujar Gibran ke masyarakat, dikutip Jumat, 6 Desember 2024.

Aksi spontan Gibran ini menuai pujian dari warganet. Banyak yang membandingkannya dengan peristiwa yang baru-baru ini melibatkan Gus Miftah.

“Yang komen pada nyangka ini pas udah jadi wapres, ini jauh sebelum Mas Gibran menjadi wapres. Dia sudah bisa memanusiakan manusia,” tulis salah satu pengguna TikTok.

“Gibran ternyata lebih baik dari ulama yang itu,” ungkap netizen lain.

“Setidaknya promoin kaya gini gak sih, tapi Mas Gibran selalu beli kok tiap ada acara,” timpal netizen.

Sebagai informasi, Gus Miftah telah menyampaikan permintaan maaf kepada pedagang es teh yang menjadi korban olok-oloknya. Ia mendatangi rumah Sunhaji, penjual es teh tersebut, dan meminta maaf secara langsung. Pertemuan keduanya berlangsung haru, dengan Gus Miftah memeluk erat Sunhaji.

Namun, permintaan maaf tersebut tampaknya belum cukup meredakan amarah publik. Banyak yang menilai bahwa tindakan Gus Miftah sudah melukai perasaan banyak orang, terutama mereka yang berprofesi sebagai pedagang kecil.