Jakarta: Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim merespons terkait beredarnya daftar 12 nama polisi yang terlibat dalam aksi pemerasan 45 orang warga negara (WN) Malaysia di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
Nama-nama tersebut diketahui beredar dalam sebuah flyer yang viral di media sosial. Dalam flyer itu tertulis Official Statement from DWP.
Terkait hal tersebut Karim membenarkan sebagian nama tersebut. Namun, dia tidak merinci nama yang benar.
“Itu dapat namanya dari mana itu? Haduh. Ya beberapa nama memang ada di situ,” kata Karim kepada wartawan dikutip Rabu, 25 Desember 2024.
Para oknum pemeras WN Malaysia sudah di tahan. Berikut daftar nama anggota Polri yang diduga melakukan pemerasan 400 penonton DWP senilai Rp32 miliar, yaitu:
Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward;
Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol Jamalinus;
Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol Dzul Fadian;
Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP Yudhy Triananta Syaeful;
Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Sehatma Manik;
Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Syaharuddin;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Dwi Wicaksono;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Wahyu Tri Haryanto;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Ready Pratama;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Briptu Dodi.
Jumlah Korban dan Kerugian
Namun, Karim telah meluruskan jumlah WN Malaysia korban pemerasan sebanyak 45 orang. Kerugian para korban Rp2,5 miliar.
“Perlu saya luruskan juga bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya Rp2,5 miliar. Jadi jangan sampai nanti seperti pemberitaan sebelumnya yang angkanya cukup besar,” ungkap Karim.
Sebanyak 18 polisi yang diduga melakukan pemerasan itu satuan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran. Mereka membuka rekening untuk menampung uang Rp2,5 miliar.
Kini, motif 18 anggota melakukan pemerasan tengah didalami. Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 digelar pada 13-15 Desember di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Jakarta: Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim merespons terkait beredarnya daftar 12 nama polisi yang terlibat dalam aksi pemerasan 45 orang warga negara (WN) Malaysia di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
Nama-nama tersebut diketahui beredar dalam sebuah flyer yang viral di media sosial. Dalam flyer itu tertulis Official Statement from DWP.
Terkait hal tersebut Karim membenarkan sebagian nama tersebut. Namun, dia tidak merinci nama yang benar.
“Itu dapat namanya dari mana itu? Haduh. Ya beberapa nama memang ada di situ,” kata Karim kepada wartawan dikutip Rabu, 25 Desember 2024.
Para oknum pemeras WN Malaysia sudah di tahan. Berikut daftar nama anggota Polri yang diduga melakukan pemerasan 400 penonton DWP senilai Rp32 miliar, yaitu:
Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward;
Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol Jamalinus;
Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol Dzul Fadian;
Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP Yudhy Triananta Syaeful;
Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Sehatma Manik;
Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Syaharuddin;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Dwi Wicaksono;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Wahyu Tri Haryanto;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Ready Pratama;
Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Briptu Dodi.
Jumlah Korban dan Kerugian
Namun, Karim telah meluruskan jumlah WN Malaysia korban pemerasan sebanyak 45 orang. Kerugian para korban Rp2,5 miliar.
“Perlu saya luruskan juga bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya Rp2,5 miliar. Jadi jangan sampai nanti seperti pemberitaan sebelumnya yang angkanya cukup besar,” ungkap Karim.
Sebanyak 18 polisi yang diduga melakukan pemerasan itu satuan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran. Mereka membuka rekening untuk menampung uang Rp2,5 miliar.
Kini, motif 18 anggota melakukan pemerasan tengah didalami. Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 digelar pada 13-15 Desember di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(RUL)