Bisnis.com, SORONG – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) optimistis kehadiran infrastruktur dan literasi digital yang mereka kembangkan dapat memberdayakan wanita Indonesia, termasuk di Sorong, Papua.
EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia, menjelaskan bahwa Papua memiliki potensi besar untuk berkembang, meskipun penetrasi internet di wilayah ini baru mencapai 69,91% dengan kontribusi terhadap tingkat nasional sebesar 3,79%.
Swandi menegaskan, pemberdayaan perempuan di wilayah timur Indonesia menjadi salah satu fokus utama Indosat Ooredoo Hutchison.
“Dengan memberikan akses dan edukasi digital yang memadai, kami ingin perempuan di Sorong dan Papua pada umumnya mampu meningkatkan kualitas hidup mereka, baik melalui usaha kecil maupun pengembangan keterampilan lainnya,” katanya, dalam acara literasi digital bertajuk “Saatnya GENsi (Generasi Terkoneksi) BERAKSI (BERkarya dengan bijAK dan berprestaSI)”, Selasa (3/12/2024).
Program literasi digital ini mencakup pelatihan penggunaan teknologi, pengelolaan konten digital, hingga keamanan berinternet.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta, yang mayoritas adalah mahasiswa perempuan muda, diajarkan cara memanfaatkan dan mengoptimalkan media sosial dan ketrampilan berinternet secara positif untuk mendukung produktivitas, kreativitas dan pengembangan ekonomi.
Pelatihan ini juga menjadi ajang bagi peserta untuk berdiskusi mengenai tantangan dan peluang dalam era digital, termasuk bagaimana membangun jejaring online yang kuat untuk mendukung bisnis lokal.
Selain literasi digital, Indosat juga terus memperluas jangkauan infrastruktur telekomunikasi di wilayah Papua. Peningkatan akses internet ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan digital dan mendukung target pemerataan teknologi di seluruh Indonesia.
“Kami percaya bahwa akses teknologi yang inklusif adalah kunci untuk mendorong transformasi digital yang berkelanjutan, khususnya di kawasan timur Indonesia,” tambah Swandi.
Ruang pertumbuhan masih besar
Perbesar
Swandi menyebutkan bahwa ruang pertumbuhan di Papua masih sangat luas. Melalui pembangunan infrastruktur digital, Indosat Ooredoo Hutchison berkomitmen memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat Papua, seperti yang dinikmati masyarakat di Pulau Jawa yang telah memiliki infrastruktur internet yang lebih matang.
Dia berharap generasi muda hingga para wirausahawan, khususnya perempuan, diharapkan dapat semakin berdaya dengan hadirnya infrastruktur digital tersebut.
“Kami melihat potensi besar dalam dunia wirausaha, di mana digital dan teknologi dapat menjadi alat pemberdayaan bagi perempuan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis mereka,” ujar Swandi.
Acara Literasi digital yang digagas oleh Indosat Ooredoo Hutchison dan digelar di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat Daya ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan kecakapan digital yang relevan sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan dan privasi data di era digital.
Swandi mengatakan Indosat ingin memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa dan Gen Z di Papua dengan meningkatkan pemahaman digitalisasi agar mereka punya jiwa entrepreneur menuju Indonesia Emas 2045.
“Kegiatan yang melibatkan 800 peserta ini sekaligus meliputi segmen usaha kami, yaitu mahasiswa, perempuan, dan UMKM [Usaha Mikro, Kecil, Menengah]. Literasi digital adalah kunci menuju masa depan yang inklusif dan berdaya saing.”
Lebih lanjut, Swandi menjelaskan bahwa dengan menjangkau literasi digital di daerah terluar Indonesia, Indosat berkomitmen mengurangi kesenjangan digital dan mendorong kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia. Dimana, talenta digital menjadi pilar masa depan Indonesia, dengan 25,87% dari populasi atau sekitar 69,74 juta orang pada 2023.