Jakarta –
Simvastatin adalah obat yang digunakan untuk membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Namun, bukan berarti obat ini bisa dikonsumsi sembarangan, apalagi hanya demi menikmati makanan lezat saat Lebaran.
Di Indonesia, simvastatin tergolong sebagai obat keras yang hanya boleh dikonsumsi dengan resep dan pengawasan dokter. Artinya, obat ini tidak dijual sembarangan di warung-warung seperti obat-obat bebas.
Spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, menjelaskan golongan obat statin, seperti simvastatin, bekerja di hati, organ yang secara alami bertanggung jawab memproduksi kolesterol.
Jika dikonsumsi terus-menerus tanpa pengawasan dokter, obat ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti naiknya kadar gula darah, peningkatan enzim hati seperti Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), hingga fatty liver atau perlemakan hati.
“Jadi satu proses daripada pekerjaannya hati kita itu kita hambat tiap hari tanpa jeda pasti ada dampak samping,” katanya kepada detikcom, Kamis (20/3/2025).
Oleh karena itu, dr Roy mengimbau agar masyarakat tak serta-merta minum obat statin sembarangan tanpa resep dokter lantaran efek samping.
“Jadi pergi ke dokter deh. Tapi di Indonesia lucu sih ya, telepon aja boleh dapet, tanpa resep dokter. Kalau di tempat lain, di luar negeri di seberang itu, mereka tetap mengutamakan bahwa semua pengobatan itu harus dipantau oleh dokter,” lanjutnya.
(suc/up)
