Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

15 March 2024, 16:22

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah menyiapkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Jilid 2 yang diluncurkan pada Sabtu, 16 Maret 2024. Tujuannya untuk mencegah bencana hidrometeorologi atau mengurangi intensitas hujan di Pantai Utara Jawa atau Pantura.“Pada dasarnya dengan melihat potensi prakiraan cuaca dan masifnya dampak bencana, maka diputuskan akan dilaksanakan TMC di area Pantura Jawa Tengah,” kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto dalam keterangannya pada Jumat, 15 Maret 2024.Operasi TMC Jilid 1 sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ketika menangani banjir besar pada bulan lalu. Tujuannya untuk mengurangi tingkat curah hujan di wilayah hulu dan hilir areal tangkapan air. Operasi melibatkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).Bencana hidrometeorologi sebelumnya dilaporkan merendam hampir 10 kota dan kabupaten yang berjejer di Pantura, terutama Jawa Tengah. BNPB melaporkan bencana mengakibatkan hujan intensitas tinggi dan banjir bandang. Puluhan ribu jiwa dilaporkan mengungsi dan sedikitnya 1.500 hektare sawah terancam gagal panen karena terendam banjir.BNPB dalam laporannya sempat merilis bahwa bencana hidrometeorologi merupakan fenomena alam akibat aktivitas cuaca pada siklus atmosfer, hidrologi, atau oseanografi. Bentuknya biasanya berupa kekeringan, banjir, badai, longsor, gelombang dingin, dan lain sebagainya. Bencana hidrometeorologi di Indonesia juga dapat diakibatkan adanya fenomena La Nina atau El Nino.Karena alasan ini, pemerintah merasa perlu melakukan modifikasi cuaca untuk menekan intensitas hujan. Kata Agus, operasi TMC Jilid 2 bakal dilakukan pada Sabtu, 16 Maret 2024. Operasi akan dilakukan pada cakupan area yang lebih luas ketimbang operasi sebelumnya. Hal itu dilakukan karena area terdampak bencana lebih besar dan adanya potensi risiko keberulangan bencana yang lebih masif.“Operasi akan dilakukan di Pekalongan, Grobogan, dan Kabupaten Demak,” kata Agus. Selain itu, BNPB juga bakal menyiapkan modifikasi cuaca di Semarang Raya yang meliputi Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan daerah penyangga lain. Persoalannya, pemerintah menghadapi kendala karena Kota Semarang mengalami kenaikan muka air laut yang rentan memicu gelombang tinggi.Agus optimis dengan segala daya-upaya yang dilakukan oleh seluruh pihak, penanganan bencana hidrometeorologi ini dapat segera diatasi sesegera mungkin “Tantangannya adalah air dari hulu terus datang, namun air lautnya juga naik dan gelombang pasang. Ini yang harus kita antisipasi,” ucap dia.AVIT HIDAYATBaca Juga: Bencana Hidrometeorologi Bayangi Sejumlah Wilayah di Indonesia

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi