Jakarta –
Mengkonsumsi garam himalaya menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat. Beberapa orang meyakini jika garam himalaya lebih sehat daripada garam dapur.
Sebagai informasi, garam himalaya merupakan garam berwarna merah muda yang diekstraksi dari Tambang Garam Khewra, lokasinya di dekat Pegunungan Himalaya. Maka dari itu, garam ini disebut garam himalaya atau garam pink.
Dilansir Healthline, garam himalaya yang dipanen dari tambang tersebut diyakini sudah ada sejak jutaan tahun lalu dari penguapan perairan purba. Garam tersebut diekstraksi secara manual dan diproses seminimal mungkin untuk menghasilkan produk garam alami bebas dari bahan tambahan.
Sama halnya seperti garam dapur, garam himalaya sebagian besar terdiri dari natrium klorida. Namun, proses pemanenan yang alami membuat garam pink dipercaya lebih banyak mineral dan elemen lainnya yang tidak dapat ditemukan pada garam dapur.
Lalu, apakah benar garam himalaya lebih baik daripada garam dapur? Simak pembahasannya di bawah ini.
Benarkah Garam Himalaya Lebih Baik?
Baik garam dapur ataupun garam himalaya sebagian besar terdiri dari natrium klorida. Namun, garam himalaya memiliki hingga 84 kandungan mineral dan elemen lainnya, termasuk mineral umum seperti kalium dan kalsium. Lalu, ada juga mineral yang mungkin cukup asing di telinga, seperti strontium dan molibdenum.
Masih mengutip Healthline, sebuah penelitian menganalisis kandungan mineral dari berbagai jenis garam, termasuk garam himalaya dan garam biasa. Berikut hasil perbandingannya:
Garam Himalaya
Kalsium: 1,6 mgKalium: 2,8 mgMagnesium: 1,06 mgBesi: 0,0369 mgNatrium: 368 mg.
Garam Dapur
Kalsium: 0,4 mgKalium: 0,9 mgMagnesium: 0,0139 mgBesi: 0,0101 mgNatrium: 381 mg.
Dari data di atas, garam dapur mengandung lebih banyak natrium, tetapi garam himalaya lebih tinggi kalsium, kalium, magnesium, dan zat besi. Meski begitu, kandungan mineral yang ditemukan pada kedua garam tersebut jumlahnya sangat kecil dan tidak memberikan dampak besar terhadap kesehatan.
Sejumlah Klaim Kesehatan Tentang Garam Himalaya
Kandungan mineral yang tinggi pada garam himalaya disebut memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Adapun sejumlah klaim yang menyatakan manfaat dari garam himalaya, mulai dari:
Mengurangi tanda-tanda penuaanMeningkatkan kualitas tidurMengatur gula darahMenyeimbangkan pH tubuhMelancarkan sistem pernapasan.
Beberapa klaim kesehatan di atas sebenarnya adalah khasiat dari natrium klorida bagi tubuh. Jadi, manfaat tersebut masih bisa didapat dari garam jenis apapun, tak harus menggunakan garam himalaya.
Contohnya, para peneliti menemukan jika mengkonsumsi makanan yang rendah garam dapat memicu masalah tidur. Hal tersebut menunjukkan bahwa asupan garam yang cukup bisa membantu kualitas tidur lebih baik. Namun, para peneliti tidak meneliti garam himalaya karena kemungkinan besar kandungan natrium kloridanya juga terdapat pada garam jenis lainnya.
Lebih jauh lagi, mengkonsumsi garam himalaya disebut dapat mengatur kadar gula darah. Faktanya, ada sejumlah faktor lain yang dapat membantu menjaga kadar gula darah dan tidak ada penelitian ilmiah yang mengungkapkan khasiat dari garam himalaya.
Terkait garam himalaya untuk pengobatan berbagai penyakit paru-paru telah dievaluasi dalam sejumlah penelitian. Hasilnya menunjukkan ada beberapa manfaat, tetapi secara keseluruhan harus dilakukan studi lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.
Demikian pembahasan mengenai klaim garam himalaya yang lebih baik dari garam dapur. Semoga bermanfaat!
(ilf/fds)