Bebaskan Ronald Tannur, Akun Medsos Erintuah Damanik Diserang Netizen

Bebaskan Ronald Tannur, Akun Medsos Erintuah Damanik Diserang Netizen

Surabaya (beritajatim.com) – Paska membebaskan Ronald Tannur, terdakwa kasus pembunuhan terhadap kekasihnya sendiri Dini Sera Afrianti, ketua majelis hakim Erintuah Damanik mendapat serangan nitizen di akun media sosialnya.

“Cairrrr” Komentar dari akun Instagram @tnnyyaa

“Saya mau mengucapkan turut berduka cita atas matinya hukum di Indonesia,” kutip komentar akun IG @qomariah_hasanah.

Komentar-komentar tersebut terus bermunculan di akun hakim yang mempunyai kekayaan Rp8 miliar tersebut.

Hakim Damanik sendiri saat keluar meninggalkan PT Jawa Timur mengatakan bahwa dia datang ke PT untuk silaturahmi. “Nggak ada apa-apa, silaturahmi saja,” ujarnya.

Terkait putusan bebas, hakim yang mempunyai catatan harta kekayaan Rp8 miliar ini enggan menjawab. “Ke Humas saja ya,” ujarnya.

Ronald Tannur yang didakwa melakukan penganiayaan terhadap sang kekasih Dini Sera Afrianti menangis di ruang sidang PN Surabaya saat mendengar majelis hakim yang diketuai Erintuah Damanik membebaskan dia dari segala dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Muzakki.

“Yang penting Tuhan yang membuktikan siapa yang benar,” ujar Ronald Tannur usai sidang.

Terkait upaya hukum atas vonis bebas sementara Terdakwa sudah ditahan cukup lama, Ronald Tannur menyerahkan hal itu ke kuasa hukumnya. “Saya serahkan ke kuasa hukum saya,” ujarnya.

Majelis hakim yang diketuai Erintua Damanik mebebaskan Ronald Tannur, anak anggota DPR RI yang melakukan penganiayaan terhadap sang kekasih, Dini Sera Afrianti.

Komisi Yudisial (KY) turut menyatakan sikap. Juru Bicara Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata melalui keterangan tertulis, bakal melakukan pemeriksaan terhadap majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang menjatuhkan vonis bebas terhadap Gregorius Ronald Tannur.

“Tidak ada laporan ke KY, sedangkan putusan ini menimbulkan perhatian publik, maka KY menggunakan hak inisiatifnya untuk melakukan pemeriksaan pada kasus tersebut,” kata Mukti.

Mukti memastikan akan melakukan investigasi. Masyarakat dipersilahkan membantu. Bila ada bukti-bukti dugaan pelanggaran kode etik hakim, dipersilahkan segera melaporkan ke KY. [uci/suf]

medsos halim Damanik