BBGP DIY Gelar Lokakarya ke 7 Guru Penggerak di DKI Jakarta

3 December 2023, 19:58

PROGRAM Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Seperti diketahui, PGP bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Kepala Bagian Umum Balai Besar Guru Penggerak Daerah Istimewa Yogyakarta (BBGP -DIY,) Hari Suryanto mengatakan, lokakarya ke-7 Pendidikan ,Guru Penggerak angkatan ke-8 bertajuk Panen Hasil Belajar yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (2/2), melibatkan sebanyak 468 Calon Guru Penggerak ,(CGP )di 7 kabupaten dan kota.

Baca juga : Mahfud MD Janji Perbaiki Kesejahteraan Guru Ngaji dan Marbot Masjid

Hal itu merupakan rangkaian terakhir dari PGP. Dari seluruh peserta, sebanyak 396 diantaranya merupakan guru asal 5 kota di DKI Jakarta.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan para CGP oleh BBGP DIY selaku penyelenggara PGP kepada Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara. Diharapkan Hari, peran dan fungsi mereka dapat optimal menggerakkan ekosistem pendidikan di satuan pendidikannya masing-masing.

Baca juga : Odysee Education-IGI Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Guru

“Para Guru Penggerak nantinya diharapkan mampu menjadi pemimpin pembelajaran agar siap ketika diminta menjadi Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah ataupun Instruktur bagi guru lain. Sehingga dapat memberi manfaat hasil mengikuti PGP,” tandas Hari Suryanto.

Akhmad Solihin, Kepala Seksi PTK Suku DinasPendidikan Wilayah 2 Jakarta Utara menambahkan PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi.

Kegiatan PGP dilaksanakan selama enam bulan dengan menggunakan metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya, dan pendampingan individu.

Adapun proporsi kegiatan terdiri atas 70% belajar di tempat bekerja (on-the-job training), 20% belajar bersama rekan sejawat, dan 10% belajar bersama narasumber, fasilitator, dan Pengajar Praktik.

Dikatakan salah satu rangkaian kegiatan PGP adalah pendampingan kelompok yang sering disebut dengan Lokakarya yang dilaksanakan selama 8 kali dengan tema yang berbeda-beda.

Lokakarya itu merupakan Lokakarya terakhir dan yang paling besar dari sisi jumlah SDM yang terlibat.Hal ini sesuai dengan temanya yaitu “Panen Hasil Belajar”.

“Para Calon Guru Penggerak atau CGP menampilkan dan berbagi praktik baik yang merupakan hasil aksi nyata mereka selama mengikuti program PGP yang sudah berjalan 6 bulan, sehingga akan terlihat dampak dan perubahan positif apa yang sudah terjadi baik secara individu para CGP maupun kelas bahkan sekolah tempat para CGP bertugas, ” ungkap Akhmad Solikhin.

Akhmad menambahkan BPGB DIY mempunyai dua wilayah kerja, satu untuk provinsi di DKI Jakarta, yang kedua provinsi DIY,.

“Kebetulan tahun ini kita masih di bawah BPGB DIY.insya Allah tahun 2024 di Jakarta ada namanya Balai Guru Besar Penggerak, jadi kita akan memisahkan diri menjadi Balai Guru Besar Penggerak DKI Jakarta, ” pungkas Akhmad.

Malik, seorang peserta dari SD Negeri Lagoa 9 Jakarta Utara merasa bersyukur terpilih menjadi CGP di Lokakarya ke 7 itu. Sebelumnya ia mengaku telah dua kali gagal lulus seleksi CGP.

“Alhamdulilah kali ini saya terpilih sebagai CGP dan semoga lulus mendapat sertifikat sebagai Guru Penggerak,” tukas Malik.(Z-5)

PROGRAM Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Seperti diketahui, PGP bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Kepala Bagian Umum Balai Besar Guru Penggerak Daerah Istimewa Yogyakarta (BBGP -DIY,) Hari Suryanto mengatakan, lokakarya ke-7 Pendidikan ,Guru Penggerak angkatan ke-8 bertajuk Panen Hasil Belajar yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (2/2), melibatkan sebanyak 468 Calon Guru Penggerak ,(CGP )di 7 kabupaten dan kota.

Baca juga : Mahfud MD Janji Perbaiki Kesejahteraan Guru Ngaji dan Marbot Masjid

Hal itu merupakan rangkaian terakhir dari PGP. Dari seluruh peserta, sebanyak 396 diantaranya merupakan guru asal 5 kota di DKI Jakarta.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan para CGP oleh BBGP DIY selaku penyelenggara PGP kepada Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara. Diharapkan Hari, peran dan fungsi mereka dapat optimal menggerakkan ekosistem pendidikan di satuan pendidikannya masing-masing.

Baca juga : Odysee Education-IGI Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Guru

“Para Guru Penggerak nantinya diharapkan mampu menjadi pemimpin pembelajaran agar siap ketika diminta menjadi Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah ataupun Instruktur bagi guru lain. Sehingga dapat memberi manfaat hasil mengikuti PGP,” tandas Hari Suryanto.

Akhmad Solihin, Kepala Seksi PTK Suku DinasPendidikan Wilayah 2 Jakarta Utara menambahkan PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi.

Kegiatan PGP dilaksanakan selama enam bulan dengan menggunakan metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya, dan pendampingan individu.

Adapun proporsi kegiatan terdiri atas 70% belajar di tempat bekerja (on-the-job training), 20% belajar bersama rekan sejawat, dan 10% belajar bersama narasumber, fasilitator, dan Pengajar Praktik.

Dikatakan salah satu rangkaian kegiatan PGP adalah pendampingan kelompok yang sering disebut dengan Lokakarya yang dilaksanakan selama 8 kali dengan tema yang berbeda-beda.

Lokakarya itu merupakan Lokakarya terakhir dan yang paling besar dari sisi jumlah SDM yang terlibat.Hal ini sesuai dengan temanya yaitu “Panen Hasil Belajar”.

“Para Calon Guru Penggerak atau CGP menampilkan dan berbagi praktik baik yang merupakan hasil aksi nyata mereka selama mengikuti program PGP yang sudah berjalan 6 bulan, sehingga akan terlihat dampak dan perubahan positif apa yang sudah terjadi baik secara individu para CGP maupun kelas bahkan sekolah tempat para CGP bertugas, ” ungkap Akhmad Solikhin.

Akhmad menambahkan BPGB DIY mempunyai dua wilayah kerja, satu untuk provinsi di DKI Jakarta, yang kedua provinsi DIY,.

“Kebetulan tahun ini kita masih di bawah BPGB DIY.insya Allah tahun 2024 di Jakarta ada namanya Balai Guru Besar Penggerak, jadi kita akan memisahkan diri menjadi Balai Guru Besar Penggerak DKI Jakarta, ” pungkas Akhmad.

Malik, seorang peserta dari SD Negeri Lagoa 9 Jakarta Utara merasa bersyukur terpilih menjadi CGP di Lokakarya ke 7 itu. Sebelumnya ia mengaku telah dua kali gagal lulus seleksi CGP.

“Alhamdulilah kali ini saya terpilih sebagai CGP dan semoga lulus mendapat sertifikat sebagai Guru Penggerak,” tukas Malik.(Z-5)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi