Magetan (beritajatim.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magetan telah meluncurkan sebuah buku yang menggambarkan potret kerja pengawasan pemilu di wilayah tersebut.
Menurut Eka Juwita Haryani, anggota Bawaslu Magetan Kordiv SDMO Diklat, buku ini adalah salah satu bentuk apresiasi kepada para pengawas pemilu, baik di tingkat Panwaslu Kecamatan hingga tingkat Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS).
Penyusunan buku ini melibatkan tim yang dipimpinnya, bersama tim yang dipilih khusus untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan pengalaman kerja pengawasan. Proses penyusunan dimulai sejak Oktober 2023, di tengah-tengah padatnya tahapan Pilkada.
Buku ini menggali potret kerja para pengawas pemilu ad hoc yang melakukan pengawasan, identifikasi masalah, penelusuran pelanggaran, hingga penyusunan laporan hasil pengawasan.
“Buku ini bukan hanya sekadar laporan, tetapi juga wujud tanggung jawab kami kepada publik, bahwa Bawaslu tidak hanya hadir sebagai pengawas formal, tetapi juga bekerja keras memastikan pemilu berjalan dengan jujur dan adil,” ujar Eka.
Buku ini memuat berbagai cerita dan pengalaman kerja pengawasan di Magetan, mulai dari tingkat PTPS hingga kabupaten. Harapannya, buku ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran pengawasan dalam menjaga integritas pemilu.
Selain itu, buku ini juga menjadi bukti konkret bahwa kerja Bawaslu tidak hanya bersifat seremonial, tetapi mencakup berbagai tugas teknis dan administratif yang kompleks.
“Dalam buku ini, kami ingin menunjukkan bahwa pengawasan pemilu melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pemungutan suara, penghitungan, hingga pelantikan,” tambah Eka.
Sebanyak 200 eksemplar buku telah dicetak, meskipun jumlah ini baru sepertiga dari total target karena masih menunggu proses penerbitan ISBN. Buku ini akan didistribusikan ke stakeholder terkait, termasuk ke tingkat provinsi dan pusat (Bawaslu RI). Magetan menjadi salah satu di kabupaten/kota di Jawa Timur yang telah meluncurkan buku fisik tentang pengawasan pemilu.
“Kami berharap buku ini dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi masyarakat serta lembaga pengawas lainnya. Meskipun belum sempurna, buku ini sudah menjadi langkah awal untuk mendokumentasikan kerja keras kita,” ujar Eka. [fiq/ian]
