Jakarta –
Kecelakaan akibat rem blong terus terjadi. Pengelola jalan sebenarnya sudah menyiapkan mitigasinya dengan menyiapkan infrastruktur berupa jalur penyelamat.
Pada kecelakaan maut truk rem blong di Cipularang KM 92 hari Senin lalu, dalam video yang beredar di media sosial, truk tersebut melaju sangat kencang di lajur kanan. Truk itu juga melewati jalur penyelamat di sisi kiri.
“Ada faktor jalan juga, tapi kan tidak bisa kita kendalikan. Nah kecelakaan itu terjadi jika kita tidak tahu bahaya dan mengendalikan risikonya. Jalannya sudah ada, nah antisipasinya ya dari pengemudinya. Apalagi cuaca sekarang hujan,” kata instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian kepada detikOto, Selasa (12/11/2024).
“Pengelola (jalan) sudah menjelaskan, di jalan itu banyak rambu dan sudah ada yang disebut jalan ‘memaafkan’ karena tersedia titik pengereman darurat yang menanjak. Hanya saja banyak pengemudi memacu kencang, makin kencang makin nggak kelihatan rambu atau peringatannya,” ujar Reza yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Bidang Pendidikan dan Pelatihan di Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (KAMSELINDO).
Dilansir dari berbagai sumber, jalur penyelamat memiliki fungsi vital sebagai peredam laju kendaraan jenis apa pun, mulai dari roda empat hingga truk bermuatan besar. Biasanya, jalur penyelamat digunakan untuk kendaraan yang mengalami rem blong saat melewati jalanan menurun.
Kontur jalur penyelamat ini sengaja dibuat kasar, bergelombang dan menanjak. Hal tersebut bertujuan untuk menjebak atau mengunci laju kendaraan saat terjadi masalah rem blong atau tidak berfungsi dengan baik.
Keberadaan jalur penyelamat terbilang sangat penting sebagai fasilitas forgiving road atau keselamatan pasif pada jalan. Soalnya, jalur ini punya peran penting dalam menurunkan tingkat fatalitas jika terjadi kecelakaan.
Rata-rata jalur penyelamat punya ketinggian sekitar enam meter, memiliki panjang 20 meter, lebar tiga meter, serta letaknya berada di sebelah kiri jalan. Nah, emergency safety area itu sudah dibangun pada sejumlah ruas jalan tol utama di Indonesia, salah satunya di tol Cipularang. Biasanya, menjelang jalur penyelamat, terdapat rambu yang terpasang sebagai informasi kepada pengemudi yang mungkin mengalami rem blong.
(rgr/din)