Jakarta, CNBC Indonesia – Secara mendadak, Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan rencana penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga Indonesia dengan jumlah 18,8 juta Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Total anggarannya adalah Rp 11,2 triliun.Dari mana uangnya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Memang ada beberapa perubahan-perubahan yang mungkin sifatnya merespons kondisi yang ada di masyarakat dan global. Nah ini tentunya kita akan carikan,” ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (29/1/2024)BLT yang diberikan sebesar Rp200.000 untuk 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Febrio mengaku Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bersifat fleksibel dalam menghadapi persoalan terkini.”APBN-nya akan tetap bisa fleksibel dan ini tentunya bagian dari selalu strategi kita untuk mengelola APBN itu fleksibel jadi kita memang selalu siapkan seperti beberapa tahun terakhir,” paparnya.”Kita selalu gunakan istilah shock absorber jadi kalau misal ada kebutuhan di masyarakat yang disebabkan gejolak yang kita lihat di pasar global APBN-nya bisa tetap siap,” tegas Febrio.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Bansos PKH & Sembako Cair Oktober, Ini Cara Cek Penerimanya!
(mij/mij)
