Sidoarjo (beritajatim.com) – Selain banjir melanda pemukiman warga, jalan raya di kawasan Waru juga banyak dilanda banjir akibat hujan deras dan luapan Avour Buntung, Selasa (1/4/202/) sore.
Seperti Jalan Kol Sugiono di Desa Kureksari, Wedoro, Kepuh Kiriman dan Jalan Letjen Suprapto Tropodo yang menghubungkan ke Bandara Internsional Juanda.
Ketinggian air banjir yang ada sampai diatas ban mobil pribadi pengguna jalan. Banyak pengendara motor yang terpaksa mendorong kendaraannya karena mesin mogok.
Para pengendara yang kebanyakan berkunjung ke sanak keluarga di Lebaran Idul Fitri itu harus menerobos banjir dengan cara berjalan kaki.
Salah satu pengendara motor, Mas’ud mengaku motornya mogok akibat banjir. Knalpotnya kemasukan air dan menyebabkan mesin motornya mati.
Lanjut dia, tinggi sekali banjirnya. Terlebih untuk pengguna jalan dari jenis mobil, jarang yang pelan-pelan sehingga ombak banjir mengenai pengguna jalan dari jenis motor.
Pengguna jalan yang melintas di Jalan Raya Letjen Suprapto jenis motornya mogok
“Banjirnya tinggi ditambah kena ombaknya mobil yang berbarengan melintas hingga masuk knalpot dan mesinnya mati,” akunya.
Ia mengaku nekat melintas di Jalan Raya Letjen Suparpto Tropodo karena aksesnya yang ada. Mas’ud bersama keluarga tidak mau melintas perkampungan karena juga banyak ditutup karena juga dilanda banjir.
“Maunya lewat jalan raya menghindari sejumlah jalan di kampung karena ditutup akibat banjir, malah jalannya juga banjir,” ungkapnya kesal.
Sebelumnya, Camat Waru Nawari mengakui, banjir terjadi di Waru karena curah hujan yang sangat tinggi dan luapan Avour Buntung. Sehingga beberapa titik di wilayahnya tergenang banjir. “Waru saat ini sudah masuk dalam kategori darurat bencana banjir. Hal ini saya juga langsung melaporkan me Pemkab Sidoarjo,” terangnya. (isa/kun)
