Bandit Curanmor Surabaya ‘Robot’ Beraksi di 24 Lokasi, Ditembak Polisi di Kedua Kaki

Bandit Curanmor Surabaya ‘Robot’ Beraksi di 24 Lokasi, Ditembak Polisi di Kedua Kaki

Surabaya (beritajatim.com) – MJR (33) alias Robot, bandit curanmor asal Surabaya yang ditembak di kedua kakinya oleh anggota Polsek Sukolilo, ternyata merupakan penjahat jalanan yang cukup mentereng. Dalam kurun Mei hingga September 2025, MJR tercatat telah beraksi di 24 lokasi berbeda di wilayah Surabaya.

Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Iptu Adjie Riski Ananda, mengungkapkan bahwa MJR adalah residivis kambuhan yang sudah lima kali keluar-masuk penjara karena kasus pencurian. Ia baru saja bebas pada awal Mei 2025, namun bukannya berubah, justru kembali melakukan aksi kejahatan karena alasan ekonomi.

“Dari pengakuannya, sejak keluar penjara pada Mei 2025 hingga ditangkap kemarin (September), total sudah ada 24 lokasi yang disatroni. Tapi pengakuan itu masih kami dalami,” ujar Adjie, Sabtu (18/10/2025).

Dari hasil pemeriksaan, MJR biasa menjual hasil curiannya kepada penadah berinisial AR di kawasan Sidotopo. Kini, AR juga telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. “Untuk penadahnya sudah kami amankan, dan saat ini masih kami dalami lagi,” tambah Adjie.

Adjie menjelaskan, MJR kerap menyasar kos-kosan dan area kampus, dengan target utama barang elektronik bernilai tinggi seperti laptop, kamera, dan ponsel. Namun jika menemukan kesempatan, ia tak segan mencuri sepeda motor milik korban.

“Dia spesialis pembobol tempat tinggal. Biasanya mengambil laptop, kamera, dan barang berharga lainnya. Tapi kalau ada kunci motor di tempat, langsung dibawa kabur,” jelasnya.

Sebelumnya, anggota Polsek Sukolilo menembak kedua kaki MJR karena melawan saat hendak diamankan di kawasan Wonosari, Rabu (8/10/2025).

Kapolsek Sukolilo, AKP Sigit Wahyu, mengatakan penangkapan dilakukan setelah petugas menerima laporan pembobolan kos dan pencurian motor Yamaha Nmax di Keputih, 22 Juli 2025 lalu. “Setelah memeriksa saksi dan rekaman CCTV di lokasi, kami pastikan pelakunya adalah MJR alias Robot,” ujar Sigit.

MJR akhirnya berhasil dibekuk setelah keberadaannya terdeteksi oleh tim opsnal. Namun karena berusaha melawan, polisi terpaksa melepaskan tembakan tegas dan terukur ke kedua kakinya. “Tindakan tegas itu sesuai prosedur karena pelaku melawan saat diamankan,” tegas Sigit.

Data kepolisian menunjukkan bahwa MJR telah lima kali dipenjara atas kasus serupa. Kepada petugas, ia mengaku kembali mencuri karena kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah bebas dari penjara. (ang/kun)