Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri menyambut antusias beroperasinya Bandara Dhoho Kediri. Keberadaan lapangan terbang komersial yang diprakarsai pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk itu bakal menjadi pengungkit ekonomi Kota Kediri.
“Dengan adanya Bandara Dhoho ini, Kediri akan semakin berkembang dan bertumbuh, terutama secara kemajuan perekonomian baik itu disekitar Bandara maupun di kawasan Kota Kediri,”ujar Sekda Kota Kediri saat ditemui usai pelepasan penerbangan pertama.
Guna menunjang dan mempermudah mobilitas masyarakat menuju bandara Dhoho, pembangunan jalan Tol juga akan segera dilaksanakan.
Bagus berharap dengan adanya Bandara Dhoho dan jalan tol, kedepannya dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam hal aksesibilitas menuju Kediri. Dengan begitu, Kota Kediri bisa lebih dikenal karena potensi yang dimiliki.
Tidak hanya dilewati, Kota Kediri akan jadi destinasi. “Semoga dengan adanya Bandara Dhoho dan jalan tol ini bisa jadi pengungkit perekonomian di Kediri, khususnya Kota Kediri,” imbuhnya.
Sekda Kota Kediri hadir dalam peresmian beroperasinya Bandara Dhoho Kediri, pada Jumat (5/4/2024) lalu. Pada penerbangan perdana melalui maskapai Citilink dengan rute Jakarta-Kediri-Jakarta menggunakan pesawat tipe A320 berkapasitas 180 penumpang.
Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, bersama Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Forkopimda Kabupaten dan Kota Kediri, Sekda kabupaten Kediri beserta jajaran, pejabat di jajaran PT Angkasa Pura I, serta PT Surya Dhoho Investama selaku pihak swasta yang membangun bandara menjadi saksi dari momen bersejarah tersebut.
PT Surya Dhoho Investama (SDhI) merupakan anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk yang ditunjuk Kementerian Perhubungan untuk mengelola Bandara Dhoho. Penunjukan ini dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Bandara Dhoho dibangun dengan standar internasional. Landasan pacunya sepanjang 3.300 meter dengan lebar 45 meter sehingga mampu menampung pendaratan pesawat jet berbadan lebar. Terminal penumpang dirancang untuk menampung hingga 1,5 juta penumpang setiap tahun pada tahap awal. Kemudian, akan mampu menampung hingga 10 juta penumpang per tahun pada tahap ultimate-nya.
Dalam pernyataan sebelumnya, Bupati Kabupaten Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan pendaratan perdana di Bandara Dhoho. Dalam sambutannya, Dhito menggambarkan momen tersebut sebagai berkah dan bagian dari sejarah baru bagi Jawa Timur.
“Ini berkah juga sejarah, di mana ini tentu akan menjadi daya tarik, pintu masuk, serta episentrum yang baru di Jawa Timur,” ujarnya. [nm/aje]