Bajak Laut Somalia ‘Bangkit dari Kubur’, Perdagangan Dunia Warning

23 March 2024, 5:00

Jakarta, CNBC Indonesia – Bajak laut Somalia bak “bangkit dari kubur”. Kelompok itu kembali beraksi di perairan dunia dan membuat ancaman bagi perdagangan global.Kapal curah Abdullah milik Bangladesh di Samudera Hindia bagian barat misalnya, dilaporkan telah menjadi korban pembajakan bajak laut tersebut. Ini menambah risiko dan biaya bagi perusahaan pelayaran, mengingat saat ini mereka sudah menghadapi serangan drone dan rudal milisi Houthi Yaman di Laut Merah dan perairan terdekatnya, sebagai protes serangan Israel ke Gaza.

Sejak November 2023, tercatat ada lebih dari 20 percobaan pembajakan. Menurut lima perwakilan industri, situasi ini telah menaikkan harga penjaga keamanan bersenjata dan perlindungan asuransi serta meningkatkan kemungkinan pembayaran uang tebusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dua anggota geng Somalia mengatakan kepada Reuters bahwa mereka memanfaatkan gangguan yang diberikan oleh serangan Houthi beberapa ratus mil laut ke utara untuk kembali melakukan pembajakan. Padahal sebelumnya hal itu tidak aktif selama hampir satu dekade.
“Mereka mengambil kesempatan ini karena angkatan laut internasional yang beroperasi di lepas pantai Somalia mengurangi operasi mereka,” kata seorang pemodal bajak laut yang dikenal dengan nama samaran Ismail Isse dan mengatakan dia membantu mendanai pembajakan kapal curah lainnya pada Desember, dikutip Sabtu (23/3/2024).
Beberapa yakin ncamannya tidak seserius yang terjadi pada tahun 2008-2014. Namun pejabat daerah dan sumber industri khawatir bahwa masalah ini akan semakin meningkat.
“Jika kita tidak menghentikannya saat hal ini masih dalam tahap awal, maka hal ini akan tetap sama seperti sebelumnya,” kata Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud bulan lalu.
Perlu diketahui, perairan lepas pantai Somalia termasuk beberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia. Setiap tahun, diperkirakan 20.000 kapal, yang membawa segala sesuatu mulai dari furnitur dan pakaian jadi hingga biji-bijian dan bahan bakar, melewati Teluk Aden dalam perjalanan menuju dan dari Laut Merah dan Terusan Suez, rute maritim terpendek antara Eropa dan Asia.
Laporan Biro Maritim Internasional menyebut puncak pembajakan terjadi pada tahun 2011, di mana perompak Somalia melancarkan 237 serangan dan menyandera ratusan orang. Pada tahun itu, kelompok pemantau Oceans Beyond Piracy memperkirakan aktivitas mereka merugikan perekonomian global sekitar US$7 miliar, termasuk uang tebusan ratusan juta dolar.
Tingkat serangan saat ini jauh lebih sedikit, di mana para perompak terutama menargetkan kapal-kapal kecil di perairan yang kurang diawasi. Menurut data misi anti-pembajakan Uni Eropa EUNAVFOR Atalanta, sejak November, mereka telah berhasil menyita setidaknya dua kapal kargo dan 12 kapal penangkap ikan
Namun misi tersebut- yang telah mengidentifikasi lima kelompok aksi perompak aktif di Teluk Aden bagian timur dan Cekungan Somalia- telah memperingatkan bahwa akhir musim hujan bulan ini dapat membuat mereka bergerak lebih jauh ke selatan dan timur.
Penggerebekan mereka telah memperluas cakupan di mana perusahaan asuransi mengenakan premi risiko perang tambahan pada kapal. Premi tersebut menjadi lebih mahal untuk perjalanan melalui Teluk Aden dan Laut Merah, menambah ratusan ribu dolar pada harga perjalanan tujuh hari pada umumnya, menurut pejabat industri asuransi.
Meningkatnya permintaan akan penjaga bersenjata swasta juga menaikkan harga. Biaya untuk menyewa tim selama tiga hari melonjak sekitar 50% pada Februari dari bulan ke bulan, menjadi antara US$4.000 dan US$15.000.
Meskipun penggunaannya terbatas terhadap rudal Houthi dan drone bersenjata, para penjaga telah terbukti efektif dalam mencegah pembajakan bajak laut. Tidak ada pembayaran uang tebusan yang dilaporkan, namun pemodal bajak laut, Isse, dan sumber lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan negosiasi telah dilakukan mengenai pembayaran jutaan dolar untuk membebaskan Ruen.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Video: Serangan Houthi di Laut Merah Ganggu Perdagangan Global

(sef/sef)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi