Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) memperkuat segmen business-to-business (B2B) dengan menawarkan beragam solusi berbasis kecerdasan buatan (AI). Di sisa 2025, perusahaan akan memperkuat porsi di sektor ritel.
Melalui pendekatan yang menggabungkan konektivitas, analitik data, hingga pemantauan cerdas, Indosat berupaya membantu pelaku usaha ritel meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperkuat pengalaman pelanggan.
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan saat ini banyak pelaku ritel mulai tertarik untuk memanfaatkan solusi AI dalam memperluas jangkauan pasar dan memahami perilaku konsumennya secara lebih mendalam.
“Kami punya beberapa case study sebetulnya ya di retail ini. Nah, contohnya kalau saya boleh bilang bahwa salah satu chain yang ada di Indonesia yang jualannya juga banyak produk-produk kesehatan, plus produk-produk pokoknya kesehatan, beauty, dan lain-lain. Nah, ini ada,” kata Buldansyah di Kantor Indosat pada Selasa (7/10/2025).
Buldansyah mengatakan, pelaku ritel kini sangat tertarik untuk meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan, terutama dalam membangun kesadaran merek (brand awareness). Dia menuturkan, sejumlah ritel khususnya di sektor fesyen ingin agar produk mereka diiklankan secara lebih terarah ke segmen konsumen tertentu, bukan disebarkan secara massal ke jutaan orang yang tidak relevan.
Menurutnya, Indosat telah menyediakan berbagai solusi untuk membantu pelaku usaha ritel berinteraksi lebih efektif dengan pelanggan melalui targeted advertising berbasis lokasi dan perilaku konsumen. Dia menambahkan, kemampuan analitik Indosat memungkinkan toko ritel mengidentifikasi perilaku belanja, daya beli, dan lokasi pelanggan potensial dengan lebih akurat.
“Daripada sejuta orang kita kirim aja ke lima puluh ribu orang, tapi yang relevan banget. Apalagi tadi ada location base-nya bahwa ini ada ke toko-tokonya apa nggak sih tinggalnya dia aktivitas sehari-harinya tuh ada di sekitar situ atau nggak,” katanya.
Selain untuk meningkatkan pemasaran, Indosat juga menyediakan solusi untuk mendukung operasi toko, termasuk sistem konektivitas antar-cabang, fleet management, hingga AI Vision untuk keamanan dan efisiensi tata letak toko.
“Kalau dulu CCTV itu dipakai untuk ngeliat setelah udah kejadian. Kalau CCTV yang kita, enggak. Kalau ada orang-orang yang mencurigakan, udah di-alert. Udah dikasih alarm ke tim security-nya,” ungkap Buldansyah.
Buldansyah menjelaskan, melalui teknologi AI Vision, pelaku ritel dapat melihat peta panas (heatmap) yang menunjukkan area toko paling ramai pada waktu tertentu. Data tersebut membantu mereka menata ulang area penjualan agar lebih optimal. Menurut Buldansyah, dengan kemampuan AI, sistem yang dikembangkan Indosat bersifat adaptif terhadap kebutuhan setiap toko.
“Sekarang ini dengan AI, kita boleh dibilang limit kita itu adalah imajinasi orang. Bagaimana si toko, kita punya banyak pengalaman dari global yang kita implementasikan ke sini. Tapi setiap retailer juga punya masing-masing profil-nya yang bisa memberi machine learning kepada sistem kita,” ujarnya.
Sementara itu, Yudi Handiwibowo, VP Head of B2B Product & Marketing Indosat, menjelaskan bahwa solusi B2B Indosat juga menyasar pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), dengan menghadirkan inovasi yang praktis dan sesuai kebutuhan lapangan.
“Kalau secara practical use case untuk yang di sektor UKM, karena UKM datanya ada hampir 4 juta pedagang, dan salah satu tantangan sekarang trennya mungkin teman-teman semua kalau belanja pada pake uang cash atau pake QR sekarang. Nah yang sering kejadian itu banyak QR yang dibikin fake,” tutur Yudi.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Indosat menghadirkan perangkat QR Soundbox, yang memberi notifikasi suara ketika transaksi berhasil dilakukan. “Jadi mungkin udah familiar, teman-teman kalau belanja tuh pas bayar tiba-tiba keluar bunyinya tuh. Oh sudah masuk uangnya. Nah itu kan simple solution, tapi bagi pelaku usaha jadi bisa meminimalisir adanya fraud tuh pembayaran,” kata Yudi.
Dia menegaskan, solusi yang ditawarkan Indosat tidak hanya berfokus pada aspek teknologi tinggi, tetapi juga pada hal-hal praktis yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha. Selain itu, pengalaman Indosat dalam sektor lain seperti pertambangan juga turut diadaptasi untuk mendukung operasional ritel, termasuk pemantauan kepatuhan dan performa karyawan di lapangan.
Yudi menambahkan, sistem surveillance berbasis AI yang dikembangkan Indosat juga dapat memberikan feedback langsung kepada pemilik toko untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan pelanggan.
“Oh ini kayaknya karyawannya perlu di-training lagi, bagaimana cara menghadapi customer,” ujarnya.
