Tulungagung (beritajatim.com) – RAP (29) pelaku pembunuhan terhadap anaknya di Tulungagung diduga mengalami depresi. Gangguan kesehatan mental itu terjadi sejak warga Desa Belimbing, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung pulang dari luar negeri.
Sebelumnya, pelaku diamankan setelah membunuh anaknya MAK (3) dengan cara mencekik dan membekapnya dengan bantal. Jenazah korban sendiri kini masih berada di rumah sakit untuk proses autopsi.
Paman pelaku, Sungkono menuturkan peristiwa ini terjadi, pada Minggu (12/05/2024) sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu korban sedang diasuh pelaku di ruang keluarga. Sedangkan anggota keluarga lain berada di depan rumah dan dapur.
“Pelaku tiba-tiba keluar berteriak mencari pisau saat ditanya pelaku melarang keluarga masuk ke ruang tersebut, saat dilihat ternyata korban sudah membiru, ” ujarnya.
Pihak keluarga yang panik lalu membawa korban ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan. Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Pelaku sendiri usai melakukan perbuatannya terlihat tidak panik dan santai.
Bahkan saat banyak warga berdatangan pelaku merokok di depan rumah. “Saat dibawa ke Puskesmas korban sudah meninggal, pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan, ” tuturnya.
Pelaku diduga mengalami depresi sehingga tega menghabisi nyawa putranya tersebut. Pelaku diketahui baru 10 hari di rumah. Sebelumnya pelaku bekerja di Taiwan. Namun hanya 8 bulan pelaku dipulangkan oleh pihak agensi karena mengalami depresi. “Kami menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke pihak berwajib, ” pungkasnya. [nm/kun]
