AWS, Oracle, hingga OpenAI Teken MoU, Bantu Trump Bangun AI Hadapi China

AWS, Oracle, hingga OpenAI Teken MoU, Bantu Trump Bangun AI Hadapi China

Bisnis.com, JAKARTA — Departemen Energi Amerika Serikat (DOE) menandatangani perjanjian dengan 24 organisasi yang tertarik bekerja untuk memajukan proyek Genesis pemerintahan Trump.

Perjanjian dalam industri Artificial Intelligence (AI) ini bertujuan untuk menggunakan AI guna mendorong penemuan ilmiah.

Misi Genesis Trump digambarkan sebagai upaya ambisius sebanding dengan Proyek Manhattan atau Misi Apollo, yang bertujuan mengoordinasikan penelitian lintas lembaga untuk mencapai terobosan di berbagai bidang.

Inisiatif ini juga didorong oleh motif geopolitik untuk memastikan Amerika Serikat unggul dalam persaingan AI global, khususnya melawan China.

Dilansir dari The Register, Senin (22/12/2025), 24 organisasi yang menandatangani perjanjian tersebut di antaranya OpenAI, Anthropic, dan xAI, operator cloud utama seperti AWS, Google, Microsoft, dan Oracle, pembuat server Dell dan HPE, pemasok chip AMD, Intel, dan Nvidia, serta perusahaan analitik data Palantir.

Perjanjian tersebut bukanlah kontrak untuk menyediakan layanan, melainkan dijelaskan oleh DOE sebagai Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan organisasi yang telah menyatakan minat dalam menanggapi Request for Information (RFI), atau yang sudah memiliki proyek aktif bersama DOE dan laboratorium nasionalnya untuk kegiatan yang terkait dengan Misi Genesis.

Seperti yang dikatakan oleh Direktur Misi Genesis sekaligus Wakil Sekretaris DOE untuk Sains, Dr. Darío Gil, perjanjian ini akan mengangkat seluruh ekosistem riset dan pengembangan (R&D) Amerika Serikat.

“Perjanjian ini membantu memajukan Perintah Eksekutif Presiden Trump untuk membangun platform AI nasional bagi penemuan ilmiah dan mengangkat seluruh ekosistem R&D AS,” ujarnya.

Proyek Genesis sendiri dimulai bulan lalu melalui perintah eksekutif yang dikeluarkan Presiden Trump. 

Pada awal bulan ini, DOE mengumumkan pendanaan sebesar US$320 juta atau Rp5,3 triliun untuk empat inisiatif utama sebagai bagian dari proyek Genesis. 

Inisiatif tersebut mencakup pengembangan American Science Cloud (AmSC) sebagai infrastruktur utama Genesis, Konsorsium Model AI Transformasional (Transformational AI Model Consortium/ModCon) untuk pengembangan model AI, serta sejumlah proyek yang berfokus pada kurasi kumpulan data dan pengembangan model AI tervalidasi untuk kebutuhan ilmiah.

Perusahaan neocloud CoreWeave juga termasuk dalam daftar penandatangan kerja sama dengan DOE. Perusahaan penyedia layanan sewa GPU ini menyatakan rencananya untuk menghadirkan platform cloud AI yang dirancang khusus guna mendukung beban kerja ilmiah tingkat lanjut.

CEO CoreWeave, Michael Intrator, mengatakan Genesis mewakili komitmen nasional yang sangat penting untuk mempercepat penemuan ilmiah sekaligus menegaskan kembali kepemimpinan Amerika Serikat dalam bidang penelitian dan inovasi.

Sementara itu, konsultan McKinsey & Company menilai perusahaan neocloud seperti CoreWeave perlu menyesuaikan model bisnis mereka dengan menawarkan layanan berbasis infrastruktur AI, bukan sekadar menyewakan waktu penggunaan GPU. Proyek Genesis dinilai dapat menjadi peluang strategis ke arah tersebut.

Di sisi lain, anak usaha Google, DeepMind, dijadwalkan menyediakan model AI terdepan untuk kebutuhan sains serta perangkat agen AI bagi para ilmuwan di Laboratorium Nasional DOE. Inisiatif ini akan dimulai dengan penggunaan AI co-scientist di Google Cloud.

Teknologi tersebut digambarkan sebagai kolaborator ilmiah virtual multi agen yang dibangun di atas Gemini, yang telah dilatih menggunakan chip TPU AI berbasis cloud milik Google.

OpenAI juga menyatakan bahwa perjanjian ini melanjutkan kerja sama yang telah terjalin dengan Laboratorium Nasional DOE, sekaligus membuka peluang untuk pembahasan dan pengembangan perjanjian lanjutan seiring terbentuknya proyek-proyek spesifik. (Nur Amalina)