Jakarta, CNN Indonesia — Aset milik Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) yang disita Satuan Tugas (Satgas) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tak kunjung laku.
Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban mengakui pasar tidak berminat dengan aset tersebut. Padahal, proses lelang sudah dilaksanakan sampai tiga kali.
Adapun aset Tommy yang telah disita pemerintah berupa:
–
–
Pertama, tanah seluas 530.125,526 m2 terletak di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 4/Kamojing atas nama PT KIA Timor Motors.
Kedua, tanah seluas 98.896,700 m2 terletak di Desa Kalihurip, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 22/Kalihurip atas nama PT KIA Timor Motors.
Ketiga, tanah seluas 100.985,15 m2 terletak di Desa Cikampek Pusaka, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 5/ Cikampek Pusaka atas nama PT KIA Timor Motors.
Keempat, tanah seluas 518.870 m2 terletak di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang sebagaimana SHGB Nomor 3/ Kamojing atas nama PT Timor Industri Komponen.
Rionald pun kini membuka opsi agar aset milik Tommy dibeli oleh Kementerian/Lembaga (K/L).
“Saya tadi juga sudah bilang kita akan carikan jalan bagaimana itu kemudian ada institusi yang bisa membeli itu, dan setelah kita beli, kita serahkan kepada pengacara. Itu tetapi sedang kita pikirkan,” ujar Rio, sapaan akrabnya, ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (6/6).
Menurutnya, itu akan menjadi opsi akhir saat aset yang disita pemerintah tak laku di lelang. Tak hanya untuk aset Tommy, tapi berlaku bagi seluruh aset jaminan obligor BLBI yang sudah disita.
[Gambas:Video CNN]
“Aset jaminan itu setelah disita dia harus dilelang, artinya secara hukum itu tidak bisa begitu saja ngambil. Jadi nanti kita akan, internally kita lagi lihat mungkin kita akan siapkan eksekusi untuk membeli itu di harga bawah, baru kemudian kita serahkan,” jelasnya.
Nantinya, aset obligor BLBI yang tak laku dan dibeli oleh pemerintah akan diserahkan sebagai hibah kepada K/L hingga Pemerintah Daerah untuk dimanfaatkan. Contohnya, pada hari ini Satgas BLBI baru saja menyerahkan aset sitaan BLBI kepada 14 K/L dan tiga Pemda.
Penyerahan aset eks BLBI ini berupa tanah dengan total luas 226,8 hektare yang nilainya ditaksir mencapai Rp1,85 triliun.
“Seluruh aset-aset tersebut akan digunakan untuk menunjang tugas dan fungsi masing-masing kementerian/lembaga dan Pemda dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.
(ldy/mrh)
