JAKARTA – Wakil Presiden AS JD Vance akan membahas masalah ekonomi dan kemitraan keamanan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, katanya menjelang pertemuan bilateral dengannya pada pertemuan puncak AI di Paris.
“Pemerintahan Trump sudah sangat jelas menyatakan bahwa kami sangat peduli terhadap Eropa. Kami melihat banyak hubungan ekonomi yang perlu dibangun dengan Eropa,” katanya dilansir Reuters, Selasa, 11 Februari.
“Kami juga ingin memastikan bahwa kami benar-benar terlibat dalam kemitraan keamanan yang baik bagi Eropa dan Amerika Serikat,” sambung Vance.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sebelumnya berjanji akan melakukan “tindakan balasan yang tegas dan proporsional” sebagai respons terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif pada semua impor baja dan aluminium. Tarif terbaru kebijakan Trump meningkatkan kekhawatiran akan perang dagang.
Trump menandatangani keputusan menaikkan tarif seluruh impor baja dan aluminium menjadi 25 persen tanpa pengecualian. Pejabat Gedung Putih mengatakan tindakan tersebut akan mulai berlaku pada 4 Maret.
Von der Leyen mengatakan pihaknya sangat menyesali keputusan AS. Dia menyebut tarif adalah pajak yang buruk bagi bisnis dan lebih buruk bagi konsumen.
Ekspor baja UE ke AS rata-rata mencapai 3 miliar euro (3,10 miliar dollar AS) per tahun selama dekade terakhir.
“Tarif yang tidak adil terhadap UE tidak akan dibiarkan begitu saja – hal ini akan memicu tindakan balasan yang tegas dan proporsional. UE akan bertindak untuk melindungi kepentingannya,” katanya dilansir Reuters, Selasa, 11 Februari.
Von der Leyen tidak memberikan rincian tanggapannya. Salah satu opsinya adalah mengaktifkan kembali tarif yang diberlakukan UE pada tahun 2018, yang ditangguhkan berdasarkan gencatan senjata yang disepakati antara von der Leyen dan mantan Presiden AS Joe Biden.
Tarif UE terhadap produk-produk AS seperti bourbon, sepeda motor, dan jus jeruk saat ini ditangguhkan hingga akhir Maret.